Pelatih tim "Samurai Biru" Jepang Hajime Moriyasu memastikan tak akan membawa pemain bintangnya Ayase Ueda lawan Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno Jumat (15.11.2024) mendatang, akan tetapi memanggil striker Glasgow Celtic Kyogo Furuhashi untuk menghadapi tim asuhan Shin Tae-Yong.
Ayase Ueda (26), salah satu top scorer di babak kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026 dengan total delapan (8) gol.Â
Namun ia mengalami cedera saat klubnya Feyenoord Rotterdam bertanding lawan Ajax Amsterdam di Eredivisie Belanda pada 30 Oktober 2024 lalu. Ueda hanya bermain satu babak, dan kena cedera pangkal pahanya.
Di babak ketiga penyisihan Asia, penyerang Jepang asal Ibaraki berusia 26 tahun ini sudah membukukan dua gol bagi timnya. Salah satunya dilakukan Ueda di matchday kedua Grup C ketika timnasnya menggunduli Bahrain di kandang sendiri 5-0 pada 10 September 2024 lalu.Â
Untuk pemulihan cederanya, pelatih Jepang Moriyasu mengatakan Ueda bakal melewatkan seluruh laga tersisa timnas Jepang di sepanjang tahun 2024.
Sementara striker Kyogo Furuhashi (29) yang sangat jarang dipanggil Moriyasu untuk bermain di timnasnya, digambarkan sudah sangat produktif dengan klub Glasgow Celtic di Skotlandia. Dan ini baru pertama kalinya dalam satu tahun, Moriyasu memanggilnya untuk diturunkan melawan timnas Indonesia.
Surat Kabar Japan Today (08.11.2024) mengabarkan, bahwa Furuhashi menjadi starter dalam kemenangan 3-1 Celtic di Liga Champions atas RB Leipzig pada hari Selasa (05.11.2024) lalu, dan pelatih Moriyasu mengatakan Furuhashi dan stafnya "selalu mengawasinya".
"Saya tidak perlu memberitahu Anda bahwa dia (Furuhashi) telah mencapai prestasi dalam banyak hal, dan kehadirannya cukup penting di Eropa bersama Celtic. Dan kali ini saya memilihnya...," kata pelatih Jepang, Moriyasu.
Selama bergabung dengan Glasgow Celtic sejak 2021 Furuhashi termasuk produktif. Rekan setimnya sesama Jepang di Celtic adalah, Daizen Maeda dan Reo Hatate di skuad Jepang untuk pertandingan kualifikasi tandang melawan Indonesia pada 15 November 2024 dan lawan China empat hari kemudian.
Furuhashi, yang masuk dalam radar incaran klub Liga Primer Inggris Manchester City selama musim panas, telah mencetak enam gol dalam 15 pertandingan untuk membawa Celtic memimpin Liga Utama Skotlandia pada musim kompetisi kali ini.
Namun Hajime Moriyasu membantah bahwa Kyogo Furuhashi adalah pengganti langsung striker andalan Jepang Ayase Ueda, yang absen hingga 2025 setelah menderita cedera hamstring saat bermain untuk klub Belandanya Feyenoord pekan lalu. Ketika Indonesia kalah 1-3 dari Jepang di Piala Asia 2023 yang silam, Ayase Ueda menjadi bintang lapangan. Dia mencetak sebanyak dua gol ke gawang Ernando Ari.
Kali ini Moriyasu sang pelatih mengaku justru ingin memanfaatkan kualitas striker Furuhashi di depan gawang.
"Kami ingin menciptakan struktur di mana dia bisa mencetak gol terlebih dahulu," kata Moriyasu. Dan gol lebih awal itu diharapkan dari Kyogo Furuhashi "Kami juga ingin dia bekerja keras (Furuhashi) sebagai titik pertahanan pertama, seperti yang biasa dia lakukan untuk Celtic."
Jepang Paling Perkasa
Tim Jepang di atas kertas adalah tim paling perkasa di Asia, dengan peringkat FIFA 16 dunia. Lebih dari siapapun di penyisihan Grup C Asia kali ini. Dan reputasi yang tak bisa dipungkiri dari timnas "Samurai Biru" ini adalah, sebuah tim yang "diberkati dengan lini tengah yang semuanya mampu menyerang".
Ini yang pasti membuat iri para pelatih timnas seluruh Asia, jika melirik Jepang. Dengan 27 pemain yang dipanggil masuk skuad, pilihan "striker yang haus gol" tinggal tunjuk. Dan rata-rata mereka main di tim-tim liga utama Eropa. Bukan sebagai cadangan, akan tetapi pemain andalan...
Coba sebut, pemain Liga Utama Inggris Kaoru Mitoma dari Brighton and Hove Albion, Wataru Endo dari Liverpool, dan Daichi Kamada dari Crystal Palace semuanya direkrut masuk timnas "Samurai Biru" guna memenuhi hasrat ke delapan kalinya berturut-turut lolos putaran final Piala Dunia.
Pasukan Moriyasu dalam klasemen sementara mengumpulkan 10 poin setelah empat pertandingan dan memimpin Grup C kualifikasi Asia. Mereka unggul lima poin atas Australia, Arab Saudi, dan Bahrain yang dipisahkan selisih gol.
Indonesia, di peringkat kelima, dan Tiongkok tertinggal dua poin lagi di peringkat paling buncit dari enam tim.
Dua tim teratas secara otomatis lolos ke Piala Dunia di Amerika Utara, dengan tim yang berada di peringkat ketiga dan keempat akan menghadapi babak kualifikasi lainnya.
Jepang bermain imbang terakhir mereka di kualifikasi dengan skor 1-1 melawan Australia, namun mereka memenangkan tiga pertandingan sebelumnya, termasuk kemenangan 7-0 atas Tiongkok di kandang sendiri.
"Jika Anda melihat peringkat FIFA dan permainan di kualifikasi Piala Dunia sejauh ini, Anda mungkin berpikir bahwa Jepang lebih diuntungkan," kata Moriyasu. "Tetapi kami memainkan kedua pertandingan tandang (lawan Indonesia di hadapan sekitar 70.000 publik fanatik Gelora Bung Karno, serta di Arab Saudi) dan saya pikir itu akan sulit."
Pemilihan bintang pemain sayap Jepang, Kaoru Mitoma memberikan dorongan besar tersendiri bagi tim, dan kebetulan bintang klub Liga Inggris Brighton and Hove Albion itu belum pernah menjadi starter untuk negaranya sejak kemenangan persahabatan 4-1 atas timnas Jerman pada September tahun 2023 lalu.
Cedera telah membatasi pemain berusia 27 tahun ini untuk hanya tampil sebagai pemain pengganti di Piala Asia untuk negaranya sejak saat itu.Â
Namun saat ini Mitoma telah kembali ke performa terbaiknya di awal musim Premier League, memainkan peran kunci bagi Brighton. dan menyumbang satu gol dan satu assist saat klub tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan pembukaannya untuk menduduki posisi ketiga dalam tabel baru.
Pertahanan Justru Kurang
Membanjirnya pemain-pemain Jepang di liga Eropa, meskipun secara alami berdampak positif bagi sepak bola Jepang, akan tetapi pelatih Hajime Moriyasu menyadari bahwa risiko cedera semakin banyak dialami pemain-pemain Jepang yang bermain di Eropa.Â
Hal ini juga membawa tantangan tersendiri bagi Moriyasu dan stafnya --- termasuk mantan kapten Makoto Hasebe, yang telah mengambil alih tim nasional bersama Moriyasu. Hasebe sedikit demi sedikit kini ambil peran kepelatihan tim di samping tugasnya untuk tim U-21 Eintracht Frankfurt.
Sebagian besar anggota skuad sekarang memerlukan penerbangan jarak jauh untuk berkumpul dengan tim nasional di Asia, seringkali berdampak buruk pada fisik para pemain dan juga membatasi jumlah waktu seluruh kelompok dapat berlatih bersama di hari-hari menjelang tanding.Â
Cedera pada pemain kunci juga membuat Moriyasu memiliki masalah yang harus diselesaikan, terutama di lini pertahanan.
Takehiro Tomiyasu centre back dari Arsenal sekali lagi tidak bisa diturunkan, ini tentunya meninggalkan pe-er besar yang harus diisi. Sementara Hiroki Ito tetap absen karena patah tulang metatarsal yang dideritanya dalam salah satu penampilan persahabatan pertamanya setelah menandatangani kontrak dengan raksasa Jerman Bayern Munich musim panas ini.
Selain itu, masih belum jelas siapa pilihan pertama di posisi full back. Pemain FC Tokyo, Yuto Nagatomo, yang akan segera berusia 38 tahun, tetap menjadi pilihan karena kurangnya kandidat lain yang muncul.Â
Sementara di sisi lain dari spektrum pengalaman, pemain berusia 22 tahun yang menjanjikan namun masih mentah, Henry Heroki Mochizuki mendapat panggilan pertama masuk timnas setelah tampil mengesankan di musim profesional debutnya untuk paket kejutan Japan League, dialah Machida Zelvia.
Tanpa Ayase Ueda dari Feyenoord Jepang memang terasa masih kurang, lantaran Ueda masih menjadi andalan utama di penyisihan Piala Dunia 2026 kali ini. Sementara belum satu pun dari striker yang masuk dalam skuad bulan ini, seperti Koki Ogawa dan Mao Hosoya, masih di bawah kelas Ayase Ueda.
Tetapi tentu saja, masih banyak hal positif bagi timnas Jepang di lini selain lini serang dan pertahanan. Setidaknya, Jepang memiliki pilihan penjaga gawang yang bisa diandalkan semuanya. Pilihan utama, untuk menghadapi Indonesia, sepertinya masih Zion Suzuki. Pilihan lain, Keisuke Osako dan Kosei Tani.Â
Sementara stok penjaga gawang yang bisa diandalkan seperti Leo Brian Kukubo andalan Jepang di Olimpiade Paris, tak bisa ditampilkan kesulitan karena tidak dipanggil ke dalam skuad kali ini.
Tetapi, ya itu tadi. Jepang paling diberkati dalam lini tengah menyerang. Selain ada Mitoma dan Ito yang disebutkan di atas, pemain seperti Takefusa Kubo, Ritsu Doan, Takumi Minamino, Daichi Kamada dan Keito Nakamura kesemuanya memiliki banyak bakat yang mampu menciptakan dan mencetak gol.
Kualitas-kualitas pemain yang bikin iri di atas, sudah seharusnya memastikan Jepang dengan nyaman mampu lolos putaran final Piala Dunia kedelapan kali berturut-turut.
Meski begitu superiornya Jepang, namun ternyata pelatih Hajime Moriyasu tak memandang rendah timnas Indonesia, yang setidaknya memiliki 16 pemain yang berpengalaman main di Eropa. Bahkan Moriyasu pun, pekan lalu bilang dalam berbagai laman video: "Indonesia dan Jepang akan lolos...,"
Semoga, ya Allah... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H