Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kalah Lawan China, Belum Akhir Dunia bagi Timnas

16 Oktober 2024   03:16 Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:33 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi gelandang timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On pada laga China vs Indonesia dalam matchday keempat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.(Dok. PSSI via Kompas.com)

Tiga kali kekalahan beruntun yang diderita Timnas China rupanya mampu membangkitkan motivasi tersendiri, sehingga mereka akhirnya bermain all out untuk memetik kemenangan pertamanya 2-1 (2-0) atas Indonesia di Grup C Penyisihan Asia untuk Piala Dunia 2026.

Sebelum menghadapi Indonesia, China mengalami pukulan telak 0-7 di kaki Jepang pada pertandingan pertama mereka, dan diikuti kekalahan 1-2 dari 10 pemain Arab Saudi, serta kekalahan 1-3 atas Australia di Adelaide setelah memimpin lebih dulu 1-0 Kamis lalu. 

Rupanya kekalahan ini justru membuat China "kesetanan" menghadapi tamunya, Indonesia. Pantang menyerah, meskipun pada akhir-akhir pertandingan banyak melakukan diving, untuk memperlambat pertandingan.

Meski demikian China masih menempati posisi paling buncit di antara enam tim Asia di Grup C. Sementara Indonesia masih tetap berada di peringkat kelima setelah kekalahan pertamanya di Qingdao Youth Football Stadium, China Selasa (15.10.2024) malam. Di tiga pertandingan pertama sebelumnya melawan Australia, Arab Saudi dan Bahrain, Timnas Indonesia bermain seri.

Meski kekalahan atas China ini cukup vital dalam perjalanan penyisihan Piala Dunia 2026 Amerika kali ini, namun peluang Indonesia untuk lolos masih terbuka, walaupun kini menjadi lebih rumit. Kalau saja lawan China menang, Indonesia bisa melejit dua tingkat dalam klasemen sementara Grup C mengungguli Bahrain.

Klasemen Sementara Grup C Penyisihan Asia Piala Dunia 2026 (Sumber Asian Football Confederation)
Klasemen Sementara Grup C Penyisihan Asia Piala Dunia 2026 (Sumber Asian Football Confederation)

Dua Timnas teratas dari tiga Grup Penyisihan Asia otomatis lolos ke Piala Dunia 2026 Amerika. Sedangkan peringkat 3 dan 4 grup, masih bisa mengadu nasib lagi untuk lolos ke babak keempat, playoff yang meloloskan dua tim lagi.

Indonesia berada di Grup C, grup keras yang dihuni tiga tim tangguh yang sudah pernah lolos ke putaran final Piala Dunia, yakni Jepang, Australia, dan Arab Saudi. Tiga tim lainnya, Bahrain, Indonesia dan China diperkirakan akan berebut posisi 3-4 agar bisa bertarung di play off.

Tetapi semua itu belum pasti. Bola itu bulat. Segala kemungkinan masih bisa terjadi, lantaran setiap tim masih menyisakan enam pertandingan lagi sampai Juni 2025. Indonesia masih memungkinkan membuat kejutan di enam pertandingan tersisa, baik home maupun pertandingan away:

Bulan depan Indonesia masih harus berhadapan dengan Jepang di Gelora Bung Karno (15.11.2024) . Lalu lawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno (19.11.2024). Setelah dua pertarungan di kandang, Indonesia harus bertandang lawan Australia di kandang mereka pada (20.03.2025). Lawan Bahrain di Gelora Bung Karno (25.03.2025), lawan China di Gelora Bung Karno (05.06.2025), serta bertandang ke kandang Jepang pada (10.06.2025).

Pemain sayap kanan Mees Hilgers (putih) menghadang bola striker China, Zhang Yuning saat Timnas Indonesia menghadapi tuan rumah China di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15.10.2024) malam. (Foto Asian Football Confederation)
Pemain sayap kanan Mees Hilgers (putih) menghadang bola striker China, Zhang Yuning saat Timnas Indonesia menghadapi tuan rumah China di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15.10.2024) malam. (Foto Asian Football Confederation)

Strategi "Long Ball"

Pelatih China Branko Ivankovic asal Kroasia itu menerapkan strategi direct football atau long ball menghadapi permainan solid 'tiki-taka' gaya Eropa yang diterapkan Shin Tae-Yong. Sementara China secara konsisten terus menerapkan umpan-umpan jauh ke depan, langsung menuju pertahanan Indonesia.

Dan memang, seringkali pemain-pemain depan China yang cekatan, sering memanfaatkan kecepatan mereka menyusup ke benteng pertahanan timnas Garuda. Bahkan beberapa kali terlihat pemain belakang Indonesia sempat dilewati.

Sebenarnya justru tim tamu, Indonesia yang lebih dulu mengancam lewat bola mati di menit ke-7 ketika umpan silang Nathan Tjoe-A-On menusuk ke dalam kotak penalti dan disambut pemain belakang Indonesia yang overlap ke depan, Jay Idzes. Sayangnya sundulan Jay masih bisa ditepis kiper China, Wang Dalei.

China terus meredam tekanan bertubi-tubi Indonesia, yang lebih banyak menguasai bola dengan gelandang penyerang asal FCV Dender sempat melepaskan tembakan jarak jauh tepat ke sasaran. Belum membuahkan hasil.

Di sisi lain, penyerang yang pernah main di FC Feirense Portugal Wei Shihao sempat mengancam melalui bola matinya lewat sepak pojok. Kiper Maarten Paes sempat keluar dari posisinya. Hanya saja, tendangan pemain Shina membentur tiang samping.

China mulai lebih banyak menguasai bola pada menit 21, dan bahkan membuka skor ke gawang Maarten Paes pada menit 21 melalui situasi bola mati. Jiang Shenglong centre back asal klub Shanghai Shenhua FC memotong bola dan mengoper ke Behram Abduweli -- striker etnis Uyghur -- dan melakukan tendangan voli dari jarak dekat, 1-0.

Indonesia mencoba menyamakan kedudukan melalui Ivar Jenner yang mencoba melakukan tendangan jarak jauh pada menit ke-35, namun mampu diselamatkan oleh kiper Wang Dalei.

China unggul 2-0 sampai turun minum, melalui gol Zhang Yuning di menit 44, memanfaatkan umpan terobosan dari Zhunji. Meski terus ditekan oleh tim asuhan Shin Tae-Yong, namun pemain-pemain asuhan Branko Ivankovic ini konsisten terus menerapkan strategi long ball. Dan ternyata efektif, terutama saat China melakukan serangan balik.

Shin Tae-Yong menurunkan tim starter yang berbeda dengan ketika menghadapi Bahrain. Jika di Bahrain Shin Tae-Yong mencoba striker Persebaya Malik Risaldi (26) untuk barisan penyerang, maka kali ini melawan China Shin Tae-Yong justru memasang Shayne Pattynama di ujung tombak, dengan tiga pemain penyerang Rafael Struick di sayap kiri, Ivar Jenner serta Nathan-Tjoe-A-On di sayap kanan. 

Ragnar Oratmangoen di kiri di belakang Struick, bek tengah Jay Idzes dan sayap kanan Calvin Verdonk.Di belakang Jay, ada Witan Sulaeman di sayap kiri, Mees Hilgers di sayap kanan serta Asnawi Mangkualam yang menjadi kapten di babak pertama, sebagai centre back bersama Jay Idzes.

Babak kedua Shin Tae-Yong memasukkan Rizky Ridho menggantikan Mees Hilgers, Marselino Ferdinan menggantikan Witan Sulaeman, serta Thom Haye menggantikan Shayne Pattynama.

Masuknya Arhan Pratama di menit 86 menggantikan kapten Asnawi Mangkualam, membuahkan hasil. Lemparan ke dalam Arhan, disambar Thom Haye dan Indonesia berhasil menipiskan ketinggalan 1-2. Namun sampai berakhir 90 menit plus 6 injury time, Indonesia tak berhasil menyamakan kedudukan.

Timnas Indonesia setelah kekalahan di Qingdao, akan melakukan serangkaian pertandingan home, dan terdekat adalah menghadapi timnas terkuat di Grup C, Jepang pada 15 November 2024 mendatang. 

Pertandingan ini tentunya menjadi partai terberat bagi Indonesia, namun sangat mengundang daya tarik penggemar timnas, sampai seberapa jauh Indonesia mampu mengimbangi tim terkuat Asia, Jepang, saat ini. 

Jepang dan Australia dalam pertandingan lain Grup C, "bermain aman" dengan Australia 1-1 dengan drama gol bunuh diri pemain Australia, Cameron Burges pada 14 menit sebelum pertandingan usai. Pertandingan Jepang vs Australia berlangsung di Saitama , sebuah kota di Pulau Honsu. Juga bermain imbang, dua timnas Timur Tengah Saudi Arabia vs Bahrain 0-0 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah Kamis (16.10.2024) dinihari. Dengan hasil imbang ini, Jepang dan Australia berbagi posisi di urutan pertama dan kedua klasemen, sedangkan Arab Saudi dan Bahrain di urutan ke 3 dan 4 klasemen, di atas Indonesia dan China. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun