Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Banjir Sumpah Serapah pada Wasit Oman Ahmed Al Kaf

11 Oktober 2024   09:23 Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:19 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Jumat pagi media sosial Indonesia kebanjiran sumpah serapah para netizen yang mengecam wasit Oman Ahmed Al-Kaf yang "terlalu murah" memberi kelonggaran waktu injury time, dari seharusnya 90+6 menjadi 90+10 sehingga gawang Maarten Paes kecolongan gol di menit 90+9.

Indonesia sudah sempat unggul 2-1 sampai di penghujung pertandingan, dan andai saja wasit Oman meniup peluit panjang tepat pada 90+6 seperti yang diumumkan, maka nilai bulat 3 kemenangan Indonesia bisa menggusur posisi Bahrain dari posisi 4 klasemen, karena menang selisih gol.

Tetapi Indonesia toh harus puas ditahan imbang 2-2 (1-1) oleh tuan rumah Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Jumat (11.10.2024) dinihari sehingga posisi Timnas di klasemen sementara merosot satu tingkat di urutan kelima. 

Sementara Bahrain tetap di posisi 4 di bawah di bawah Jepang, Australia dan Saudi Arabia. China di posisi juru kunci Grup C di bawah Indonesia.

Tingginya persaingan di Grup C membuat perebutan posisi klasemen sedemikian ketatnya. Apalagi Australia yang sempat ditinggal mundur pelatih lamanya, Graham Arnold setelah ditahan seri Indonesia 0-0 di Stadion Gelora Bung Karno bulan lalu, mulai menemukan kepercayaan dirinya kembali dan menang 3-1 atas China di Adelaide sehingga posisinya masih belum tergoyahkan di urutan 2 Klasemen Grup C menggusur Arab Saudi. 

Sementara Arab Saudi yang mantap sejak awal penyisihan Babak Ketiga, merosot setingkat di urutan ke-3 setelah dibabat tamunya, Jepang di Jeddah 2-0.

Klasemen Grup C Penyisihan Asia Piala Dunia 2026 (Sumber: Asian Football Confederation)
Klasemen Grup C Penyisihan Asia Piala Dunia 2026 (Sumber: Asian Football Confederation)

Dan toh peluang Indonesia untuk lolos Piala Dunia 2026 masih terbuka, karena masih menyisakan tujuh (7) pertandingan tersisa baik home maupun away di Grup C penyisihan Asia:

Setelah dari Riffa, Garuda Indonesia harus bertandang ke Stadion Qingdao Youth Football untuk menantang tuan rumah China pada Selasa (15.10.2024) mendatang. Pertandingan tersisa bagi Indonesia lainnya adalah, lawan tim favorit Jepang di Gelora Bung Karno (15.11.2024) bulan depan, lalu lawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno (19.11.2024), lawan Australia di kandang mereka pada (20.03.2025), lawan Bahrain di Gelora Bung Karno (25.03.2025), lawan China di Gelora Bung Karno (05.06.2025), serta bertandang ke kandang Jepang pada (10.06.2025).

Sumardji Kena Kartu Merah

Indonesia, menurut Berita Bola warta resmi PSSI, melayangkan protes ke AFC dan FIFA atas kepemimpinan wasit Oman Ahmed Al Kaf, yang "terlalu murah" memberi kelebihan perpanjangan injury time yang berakibat Indonesia kebobolan gol di tiga menit lewat waktu yang ditentukan.

Tentu saja keputusan wasit tidak bisa diganggu-gugat. Akan tetapi setidaknya, Indonesia mengungkapkan ketidak-puasannya atas kepemimpinan wasit yang dinilai menguntungkan tuan rumah. 

Pihak Timnas Indonesai sempat mengungkapkan langsung kekesalannya pada wasit Ahmed Al Kaf, yang mengakibatkan Manajer Tim Indonesia Sumardji langsung dikenai kartu merah seusai pertandingan di pinggir lapangan.

Jangankan diperlakukan tidak seimbang oleh wasit. Bahkan timnas dikritik "kebanyakan pemain naturalisasi" pun para kritikus dan pengamat sepak bola pengritik dihujat netizen. Apalagi ini jelas-jelas di depan mata, Wasit Al Kaf seperti sengaja memberi angin yang menguntungkan pada tuan rumah Bahrain, sampai kesempatan sepak pojok di menit 90+9 membuahkan gol Muhamed Marhoon, gelandang andalan Bahrain.

Tetapi bolehlah Indonesia bangga, lantaran gol-gol yang diciptakan ke gawang Abdulkarim Fardan dari Bahrain, adalah gol-gol indah yang murni dari hasil serangan. Dan bukan berasal dari bola-bola mati, tendangan bebas ataupun sepak pojok seperti yang terjadi pada dua gol Muhamed Marhoon.

Tetapi itu tadi. Di sepak bola memang tidak ada itu, protes kepemimpinan wasit membuahkan gol.  Sehingga ketimpangan jalannya pertandingan Bahrain vs Indonesia di Stadion Riffa, tak akan mengubah posisi angka seri 2-2 (1-1). Lantaran keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat.

Gol pertama Indonesia sempat dicek ulang melalui asisten wasit, VAR (Video Assistant Referee) saat Ragnar Oratmangoen melesat melalui dua pemain belakang Bahrain, dan eksekusi ke gawang Abdulkarim Fardan 1-0 di menit 45+2 injury time sebelum turun minum. Cantik sekali, hasil dari serangan dari sayap kanan yang awalnya dikemudikan Mees Hilgers, pemain paling baru Timnas Indonesia.

Gol kedua juga tak kurang cantik. Hasil tendangan dari baris kedua, dari sayap kiri oleh striker asal Belanda Rafael Struick yang sekarang di Brisbane Roar Seri A Australia. Sudah sempat unggul panjang, sampai di penghujung pertandingan 2-1 sebelum kecolongan gol di menit 90+9 padahal sudah lewat waktu injury time yang ditentukan, 90+6.

Indonesia sempat membuat Bahrain tergetar, lantaran dibanjiri sekitar 2.000 pendukung Timnas Indonesia dari berbagai penjuru Timur Tengah, yang membuat atraksi nyanyi-nyanyi menuju Stadion Nasional Riffa. 

Bahkan, menurut media setempat, pendukung Bahrain pun sempat terlarut dengan lantunan sholawat khas Indonesia oleh pendukung timnas. Nada-nada sholawat itu, menurut sejumlah pendukung Bahrain yang sempat diwawancara dan ditayangkan di media sosial, nadanya unik dan tidak pernah mereka dengar sebelumnya.

"Soal tambahan waktu, yang seharusnya enam menit namun menjadi lebih dari sembilan menit. Lalu, keputusan-keputusan wasit yang menurut saya bias. Saya rasa semua orang bisa memahami kenapa para pemain kami kesal dengan keputusan-keputusan tersebut," tutur pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong seperti dikutip Kabar Bola media warta PSSI pula.

Dan tidak hanya mereka yang kesal. Kalau menengok media sosial di Indonesia hari Jumat pagi, penuh sesak hujatan netizen dengan berbagai ungkapan meme nya pada wasit Oman Ahmed Al Kaf. Bahkan seperti biasa, akun media sosial sang wasit yang sudah sejak 2010 menjadi wasit resmi FIFA tersebut sudah hampir pasti dibanjiri sumpah serapah netizen Indonesia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun