Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hujan Kritik Soal Naturalisasi Mengapa Baru Sekarang?

30 September 2024   11:38 Diperbarui: 30 September 2024   16:46 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Patrick Kluivert, striker legendaris yang menjadi pencetak gol terbanyak untuk Belanda selama beberapa waktu. Kluivert berasal dari keluarga keturunan Curacao. Virgil van Dijk, Kapten tim nasional Belanda saat ini dan bek tengah yang terkenal bermain untuk Liverpool, memiliki darah keturunan dari Suriname dan Belanda.

Pemain Keturunan Indonesia juga banyak di Belanda. Walaupun jumlah pemain keturunan Indonesia yang bermain untuk timnas Belanda tidak sebanyak dari Suriname atau Antillen Belanda, beberapa pemain keturunan Indonesia cukup terkenal, seperti:

Giovanni van Bronckhorst, Mantan kapten timnas Belanda dan pelatih sepak bola, Van Bronckhorst memiliki darah keturunan Maluku (Indonesia). Demy de Zeeuw, Gelandang yang pernah bermain untuk Ajax dan Zenit St. Petersburg, juga memiliki darah Indonesia.

Pemain Keturunan Maroko juga dinaturalisasi Belanda. Imigrasi dari Maroko ke Belanda dimulai pada era 1960-an dan 1970-an sebagai bagian dari gelombang pekerja migran.

Akibatnya, ada cukup banyak pemain keturunan Maroko yang mewakili Belanda di level internasional, meskipun banyak juga yang memilih bermain untuk Maroko. Mereka di antaranya:

Ibrahim Afellay, Gelandang yang bermain untuk Barcelona dan PSV Eindhoven, berasal dari keluarga keturunan Maroko. Oussama Idrissi dan Hakim Ziyech adalah pemain yang memiliki keturunan Maroko, meskipun Ziyech akhirnya memilih untuk mewakili tim nasional Maroko dan bukan Belanda.

Apakah Mematikan Pembinaan?

Kekhawatiran akan tergerusnya rasa nasionalisme gara-gara timnas Indonesia banyak diperkuat pemain-pemain "sinyo belanda" juga perlu dipertanyakan. 

Selain sentimen sisa penjajahan seperti ini, mungkin perlu dicermati pula apakah para pemain itu memang memiliki antusiasme besar untuk membawa Indonesia ke jenjang lebih tinggi di persepakbolaan dunia?

Gelombang minat untuk menjadi pemain Indonesia, semestinya memiliki sisi positif. Bahwa ternyata di kalangan generasi muda para sinyo kita di Negeri Kincir itu banyak yang tergerak untuk mencari "tanah tumpah darah" nenek moyang mereka dulu. Mereka ingin membawa Indonesia ke Piala Dunia.

Lalu kekhawatiran akan berhentinya pembinaan? Sepertinya para kritikus itu juga perlu mempertimbangkan, bahwa setelah gunjang-ganjing dan situasi carut-marut persepakbolaan di Indonesia, kita ini harus bangkit, Bangkit dari soal suap-menyuap, kericuhan pendukung sepak bola, kongkalingkong wasit dan para penjudi dan ternyata masih ada sinar terang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun