Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemain Diaspora Dibuat Merinding Dengar "Tanah Airku"

17 September 2024   17:50 Diperbarui: 18 September 2024   05:34 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar 70.000 penonton pun menggelora ketika menyanyikan lagu ciptaan Ibu Soed "Tanah Airku", beberapa saat setelah pertandingan Indonesia melawan Australia usai di Stadion Gelora Bung Karno, awal September 2024.

Maarten Paes yang ikut berdiri membuat lingkaran di tengah lapangan menghadap ke arah penonton, pun terlihat memandangi sekeliling tribun yang gegap gempita melantunkan lagu -- ciptaan Ibu Soed itu. Mulutnya terkatup. Karena Paes memang tidak hafal lirik lagunya. Hanya matanya saja terkadang memejam mendengarkan betapa gempitanya suara publik Gelora. Beberapa saat mata Maarten Paes pun nampak berkaca-kaca...

Dan tidak hanya Maarten Paes yang tersentuh dengan gegap gempitanya "Tanah Airku" di Gelora Bung Karno (GBK). Bahkan sebelumnya, pemain-pemain diaspora yang lain seperti Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, atau Sandy Walsh, Jordi Amat, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama.... dan lainnya, pernah mengungkapkan senada: merinding mendengarkan ribuan penonton kompak menyanyi lagu yang menyentuh relung-relung hati sanubari, yang membangkitkan Cinta Indonesia. Lebih menyentuh ketimbang pidato-pidato politik yang terkadang hanya manis cinta Tanah Air di mulut. Tapi korupsi di tangan dan pikiran...

Itupun lagi tidak menang lawan Australia. Baru menahan seri The Socceroos peringkat 24 FIFA. Jauh lebih tinggi peringkatnya ketimbang Timnas Garuda yang 133 FIFA.

Dan toh Australia bisa dibuat frustrasi. Setidaknya enam peluang gol untuk Australia di GBK dimentahkan oleh si kiper jangkung 1,91 m yang nyaris tanpa celah di gawangnya itu. Apalagi kalau tim Garuda menang. Bisa runtuh itu atap Gelora, oleh sorak-sorai penonton yang membahana. "Tanah Airku" jelas tambah menggelora.

Favorit Baru

Maarten Paes (26) memang kini jadi favorit terbaru timnas asuhan Shin Tae-Yong, sejak pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi di Jeddah sepekan sebelumnya, saat Indonesia memaksa tim favorit Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026 di Amerika, 1-1.

Kiper asal klub FC Dallas di klub Liga Mayor Amerika Serikat itupun serta merta memancing kekaguman publik Indonesia saat pertandingan di Jeddah. Terutama dengan gaya permainannya yang menantang, padahal bermain lawan tim favorit Grup C yang peringkatnya pun hampir tiga kali lipat lebih tinggi, Arab Saudi 56 FIFA. Indonesia hanya 133.

Beraninya itu! Maarten Paez yang bertinggi tubuh 1,91m itu sering memainkan bola-bola pendek, di depan gawang. Main gocek berebut bola dengan pemain-pemain top dari Saudi. Paes pun membuat bek kanan Rizky Ridho kudu selalu siap terima operan pendek, selagi pemain Arab merangsek ke pertahanan Indonesia. Atau Calvin Verdonk yang berperan di pertahanan kiri, harus kerja keras agar terhindar dari tackling pemain-pemain penyerang Saudi yang terhitung ganas-ganas.

Soal keberanian Maarten Paes di bawah gawang Indonesia ini sempat dilukiskan secara komikal oleh Pak Muh, ayah dari konten kreator terkenal di kalangan penggemar medsos Indonesia, Fadil Jaidi. Video Pak Muh yang diunggah di akun TikTok @fadiljaidi ini diunggah kembali oleh akun media sosial X resminya FC Dallas, klub Maarten Paes di Amerika Serikat. Dengan terjemahan komikal pula tentunya.

"Maarten Paes tau gak yang nendang siapa? Salem Al Dawsari. Dawsari tuh sekelas si Messi. Kata Maarten Paes yah Messi tiap hari gua tangkisin penaltinya apalagi elu," kelakar Pak Muh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun