Bahan-bahan pembuat keris, selain besi dan baja, juga sarungnya terdiri dari perak, emas 24 karat seberat 15 gram serta kayu sawo pembungkus bilahnya, yang diselaput perak.
Kamardikan Award 2021 Virtual
Kalau mau dihitung sebagai Keris Kamardikan Award, maka Lomba Panulak Pandemi ini adalah Lomba Keris Kamardikan Award yang keempat. Dilangsungkan sepenuhnya virtual. Baik pendaftaran lomba dengan hanya mengirimkan foto keris, maupun proses penjuriannya.
Karena waktu itu tak memungkinkan orang untuk berkumpul-kumpul bersama secara tetap muka, lantaran ancaman wabah Pandemi Covid. Sehingga orang harus menerapkan "physical distancing" bahkan social distancing agar tidak saling menularkan wabah penyakit Covid yang menelan ribuan korban.
Pandemi yang dua tahun ini melanda dunia sejak 2019, tak juga menyurutkan orang perkerisan untuk berkreasi. Geliat sejumlah teman yang menyatakan diri sebagai Komunitas Keris Indonesia untuk menggelar sebuah lomba keris secara daring bertajuk "Lomba Keris Kamardikan Panulak Pandemi Negari" salah satu buktinya.
Lomba, diselenggarakan lintas organisasi, lintas usia, bahkan lintas negara. Siapapun dan dari organisasi manapun yang ada di perkerisan bisa ikut lomba.Â
Namun karena merebaknya pandemi Covid-19 yang meruyak seluruh negeri di dunia, maka proses penilaian dan penjurian dilakukan secara daring. Peserta secara online mengirimkan "keris" yang dilombakan melalui foto via email atau whatsapp.
"Foto menjadi penting," kata MM Hidayat, Ketua Dewan Juri Lomba Keris Panulak Pandemi, dalam Webinar, diskusi yang dilakukan secara online, saat pengumuman lomba.
Diskusi yang sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai "Perayaan Hari Proklamasi Keris Indonesia Sebagai Warisan Kemanusiaan Dunia" (25 Nov 2005) yang diumumkan UNESCO lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB pada 25 November 2005 persis 16 tahun silam waktu itu, menjadi pemicu lahirnya Komunitas Keris Indonesia. Bukan paguyuban, tapi hanya sekadar kumpul batin para penggemar keris, untuk berkreasi.
Kalau toh pemenangnya saudara kita dari seberang, Zarim bin Haji Marzuki dari Malaysia alias Mat Jawa yang kalangan facebooker lebih dikenal sebagai ABG Zack? Ya itu kebetulan saja.
Para juri, kata MM Hidayat, menilai hanya dari foto secara virtual. Dan kebetulan pula Zahrim baru keluar dari "social distancing" diopname di Rumah Sakit di Malaysia karena kena wabah Covid.
Dewan Juri yang diketuai mas MM Hidayat ini beranggotakan berbagai kalangan. Ady Sulistyono Wakil Ketua Juri, dia tidak hanya ahli mewarangi, tetapi juga seorang Sarjana Ilmu Sosial.