Khusus menghadapi pertandingan akhir Grup F Kualifikasi, tentunya juga melawan Indonesia, pelatih Filipina Tom Saintfiet menambah lagi delapan (8) pemain naturalisasi dari Eropa.
Adapun delapan pemain naturalisasi Filipina itu adalah: Raphael Obermair (Paderborn Jerman), Dylan Demuneck (Zulte Waregem Belgia), Johannes Selven (Odense BK Denmark), Anthony Markanich (St Louis City Amerika), Joseph Baccat, Zico Bailey (New Mexico United Amerika), Adrian Ugelvilk (Levanger FK Norwegia), dan Bjorn Martin Christensen (Aelesunds FK Norwegia).
Tetapi menurut Sumardji, menajer timnas Indonesia yang juga ketua Badan Tim Nasional (BTN) seperti dikutip media di Indonesia beberapa saat lalu, pemain-pemain naturalisasi Fillipina itu tak perlu dikawatirkan. Kualitas pemain naturalisasi yang direkrut Saintfiet itu masih di bawah pemain-pemain naturalisasi Indonesia.
Justru timnas Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan perbaikan kualitas pemainnya dalam tujuh bulan terakhir, setelah kalah telak 1-5 lawan Irak di Basra November tahun lalu. Enam pemain naturalisasi baru direkrut Indonesia, termasuk yang terakhir Calvin Verdonk.
Adapun pemain-pemain naturalisasi terbaru yang dipanggil memperkuat timnas dalam tujuh bulan terakhir adalah: Justin Hubner (WNI per 6 Desember 2023), Jay Idzes (28 Desember 2023), Nathan Tjoe A-On (11 Maret 2024), Ragnar Oratmangoen (18 Maret 2024), Thom Haye (18 Maret 2024) serta termutakhir Calvin Verdonk (per 4 Juni 2024).
Indonesia kini berada di peringkat kedua di bawah Irak pada Klasemen Sementara Grup F Kualifikasi Piala Dunia, dengan nilai 7 dari dua kemenangan atas Vietnam dan satu kali seri lawan Filipina, praktis tinggal meraih satu kemenangan lagi untuk bisa lolos. Setelah kalah lawan Irak Kamis ini, Indonesia masih memiliki satu kali pertandingan kualifikasi terakhir lawan Filipina di Gelora Bung Karno, Selasa (11.04.2024) nanti.
Miliki Pemain Merata
"Target saya kita harus punya dua kesebelasan dengan kekuatan yang merata serta seimbang. Sehingga, meskipun ada yang absen (Elkan Baggott) ataupun enggan memperkuat timnas, kita setidaknya punya pengganti dengan kualitas yang sama," tegas Erick Thohir, di laman resmi PSSI.
"Intinya, pemain yang sekarang berkostum Garuda harus serius dan fokus demi mendapat kesempatan membela Indonesia. Timnas hanya untuk pemain yang punya tekad kuat dan mati-matian demi Merah Putih," kata Erick Thohir pula, di laman resmi PSSI.
Kepastian elektabilitas Calvin Verdonk untuk bisa main di timnas diperoleh, setelah proses peralihan asosiasi dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI Indonesia sudah mendapat persetujuan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) ke Federasi Sepak Bola Asia (AFC) hari Rabu (05.06.2024).
Dengan pengesahan FIFA tersebut, dan sudah diketahui pula oleh AFC, maka legalitas pemain kelahiran Dordrecht Belanda 26 April 1997, Calvin Verdonk itu sudah boleh bermain bersama Timnas Indonesia karena sudah kuat secara hukum. *