Jutaan mata penggemar sepak bola Indonesia pun bakal menyaksikan siaran langsung pertandingan bersejarah. Untuk pertama kalinya Garuda Muda Indonesia tampil di semifinal sepak bola Piala AFC U-23 lawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar, Senin (29.04.2024) malam ini.
Menang atau kalah? Tanggung amat kalau tak menang. Di penyisihan grup menyingkirkan tim-tim yang secara peringkat (tim nasionalnya) pun jauh di atas Indonesia. Di semifinal, jika menang otomatis akan merebut posisi di Olimpiade 2024 Paris 26 Juli-11 Agustus.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mempertandingkan cabang sepak bola yang dimainkan oleh pesepak bola berusia 23 tahun. IOC juga memanfaatkan kejuaraan Piala Asia AFC U-23 di Qatar kali ini sebagai kualifikasi untuk zona Asia.Â
Tiga dari empat semifinalis dipastikan mewakili Asia di Olimpiade Paris. Sedangkan peringkat keempat, masih berpeluang lolos, namun harus menjalani pertandingan play off lawan juara Afrika, Guinea.
Itu sebabnya, pertarungan Indonesia melawan Korea Selatan di perempat final kemaren berlangsung emosional dan sengit.Â
Lantaran, Korea merupakan tim sepak bola Asia yang selalu lolos Olimpiade sejak 1992, sebanyak 8 kali. Hanya 2024 kali ini Korea dipastikan tidak lolos setelah kalah lawan Garuda Muda Indonesia di perempat final di Qatar.
Korea Selatan dan Australia
Dalam perjalan ke semifinal, Indonesia menyingkirkan tim-tim (yang peringkat timnas seniornya di FIFA) jauh lebih tinggi. Australia peringkat 25 dunia, Yordania peringkat 64 dunia, dan Korea Selatan yang disingkirkan di perempat final bahkan peringkat timnas seniornya FIFA-nya 23 dunia.
Yordania per April, timnas seniornya peringkat 64 dunia. Jepang dan Irak, semifinalis AFC U-23 lainnya, peringkat seniornya masing-masing adalah 18 (Jepang), dan 63 (Irak).
Indonesia, dalam catatan FIFA, dipuji sebagai tim yang paling pesat naik peringkat FIFA-nya. Setelah dua kali kemenangan Timnas Indonesia lawan Vietnam di penyisihan Piala Dunia 2026 belum lama lalu, membuat Indonesia yang semula peringkat 142 FIFA, melonjak jadi 134...
"Piala Dunia U-17 FIFA yang diselenggarakan di Indonesia tahun lalu memberi dampak besar terhadap perkembangan sepak bola di negara ini, khususnya di bidang infrastruktur dan legacy... Menyediakan platform bagi talenta muda untuk menunjukkan keterampilan mereka di panggung global, juga turnamen ini (Piala AFC U-23) serta meningkatkan pengembangan dan eksposur pemain. Penting untuk pertumbuhan mereka," demikian menurut publikasi FIFA Inside.
Konfederasi Asia (AFC) juga mencatat Indonesia U-23 sebagai tim yang membuat kejutan di Piala AFC U-23 2024 kali ini. Seperti juga dikatakan oleh Federasi sepak bola internasonal FIFA dalam laman resminya FIFA Inside, di bawah pelatih Shin Tae-Yong timnas senior Indonesia pun merupakan tim sepak bola yang membuat kemajuan sangat pesat dalam kenaikan peringkat FIFA.
"Beberapa bulan terakhir Indonesia disibukkan sepak bola," tulis FIFA, "Antara bulan November dan Desember 2023, negeri itu menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-17 dan dalam peringkat terakhir dunia FIFA/Coca Cola, Indonesia merupakan tim dengan kenaikan terbesar dalam posisi peringkat serta poin," katanya.
Soal Nobar
Indonesia kini tengah menikmati kemajuan permainan sepak bola timnas dan juga tim U23 yang bertanding di AFC U-23 di Qatar kali ini. Di media televisi, Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) serta Kemendagri menyerukan agar Pemda-pemda melakukan "nobar" (atau nonton bareng) rakyat penggemar sepak bola agar peristiwa olahraga yang menyulut meningkatkan rasa nasionalisme ini ditonton secara luas.
Akan tetapi ironisnya, pihak televisi swasta (MNC) yang memiliki hak siar untuk pertandingan-pertandingan AFC U-23 di Qatar kali ini, malah "menyerukan pelarangan nobar atau nonton bareng tanpa seijin MNC sebagai pemegang hak siar...," Â Larangan nobar tanpa izin pemegang hak siar ini menjadi viral dan pembicaraan rame di media sosial.
Prestasi luar biasa yang dicapai oleh tim Garuda Muda di AFC U-23 kali ini membuat penonton sepak bola di Indonesia, banyak di antaranya yang bukan peminat fanatik sepak bola, ikut menonton penampilan Rizky Ridho dan kawan-kawan di Qatar.Â
Rasa nasionalisme, dan juga kecintaan akan tim nasional sepak bolanya pun meningkat. Tetapi justru pihak pemegang hak siar menegaskan pelarangan "nobar tanpa izin".
Tidak hanya larangan menggelar nobar tanpa izin resmi dari pihak pemegang hak siara. Akan tetapi juga, ancaman pidana bagi pelanggarnya.
Selama ini tidak pernah televisi swasta nasional pemegang hak siar mengeluarkan seruan "larangan nobar tanpa izin pemegang hak siar".Â
Hanya setelah prestasi tim Garuda Muda asuhan Shin Tae-Yong ini mencapai prestasi bersejarah, justru antusiasme publik untuk "nonton bareng" malah dilarang. Ini tentu saja sungguh fenomena baru yang ironis dan tidak lucu.... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H