Timnas Vietnam maupun Indonesia sebenarnya sama-sama dihadapkan pada situasi kudu menang. Kalah lawan Indonesia, selesai sudah nasib pelatih asal Perancis Philippe Troussier. Shin Tae-Yong? Sudah mahal-mahal transfer pemain diaspora Indonesia di Eropa mosok kalah.
Troussier memang bukan pelatih kemaren sore. Selain mantan pemain timnas Perancis, dan pernah jadi pelatih Afrika Selatan, Jepang 1998-2002 dan beberapa negara Afrika, ia juga sudah melatih di tim Vietnam bawah 19 tahun sejak 2019-2021.
Sepeninggal pelatih bagi Vietnam, Park Hang-Seo yang dianggap legend dan mengangkat tinggi-tinggi prestasi sepak bola "negeri naga biru", sejak awal tahun 2023 Philippe Troussier pun mengganti posisi Park (2017-2022). Lantaran menerapkan strategi yang beda dengan Park, maka Philippe Troussier bak duduk di atas kursi panas!
Sebelum keberangkatan ke Jakarta pun, media Vietnam dipenuhi kontroversi, dan banyak yang mengritik pedas Troussier, yang dianggap "merusak" sepak bola Vietnam. Apalagi, dalam sebuah wawancara dengan koran Perancis, Ouest-France belum lama ini, Troussier mengkritik gaya permainan keras Vietnam (dan dibiarkan oleh pelatih Park Hang-Seo), yang ia gambarkan "seperti main rugby atau judo"...
"Saya ingin para pemain tidak mudah kehilangan bola, dan percaya diri dalam menjaga ball possession sehingga membuat lawan mengejar bola," kata Troussier dalam wawancara tersebut. Kurang lebih, menghindari terjadinya duel fisik (pada pertandingan lawan Indonesia di Gelora Bung Karno , dan di Vietnam belum lama ini). Atau kontak langsung dengan pemain lawan.
Penguasaan Bola
Di bawah Philippe Troussier, menurut media Vietnam VN Express International, tim Naga Biru ini diminta menghindari duel fisik, akan tetapi justru lebih pada penguasaan bola.
Dan tidak hanya memainkan pola serangan reguler dari sisi sayap, seperti umumnya taktik yang diterapkan tim-tim sepak bola umumnya, akan tetapi juga bisa memainkan bola panjang, umpan-umpan panjang untuk memanfaatkan kecepatan striker mereka.
Di Piala Asia 2023 Januari silam misalnya, menurut VN Express International, penguasaan bola pemain-pemain asuhan Troussier memiliki rata-rata 45,3 persen per pertandingan.