Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Taktik "It's Now or Never" versi Shin Tae-Yong

19 Maret 2024   13:06 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:53 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain depan: Ragnar Oratmangoen (Fortuna Sittard), Rafael Struick (ADO Denhaag), Witan Sulaeman (Bhayangkara Presisi FC), Egy Maulana (Dewa United), Dimas Drajad (Persikabo), Ramadhan Sananta (Persis Solo), Hokky Caraka (PSS Sleman).

Now or Never

Sekarang atau tidak sama sekali. Itu situasi yang dihadapi pelatih Shin Tae-Yong menghadapi situasi sepak bola Indonesia saat ini. Sudah 'kadung' lolos babak kedua kualifikasi Piala Dunia zona Asia, mosok tidak sekalian tembus prestasi ke putaran final Piala Dunia 2026 Kanada-Amerika Serikat-Meksiko?

Lolos babak kedua pun sejarah. Tanggung amat, menyia-nyiakan langkah bersejarah hanya untuk romantika bahwa "Indonesia untuk pertama kalinya lolos ke babak ketiga zona Confederasi Asia". Padahal masih bisa meneruskan langkah menuju tujuan yang lebih tinggi: lolos untuk pertama kalinya di Piala Dunia.

Langkah yang ditempuh Shin Tae-Yong, melanglang Tanah Air untuk mencari potensi pemain Timnas, bahkan keliling dunia mengunjungi pemain-pemain berdarah Indonesia yang ikut berkompetisi di klub-klub kelas dunia untuk kemudian direkrut masuk Timnas, dicibir. Bahwa adagium pembinaan sepak bola itu kudu dimulai dari kompetisi berjenjang antarklub di Tanah Air, yang "maju tak ingin, mundur tak hendak," itu.

Konsep pembinaan berjenjang seperti itu tentu benar. Seperti yang dipraktekkan dengan baik oleh tetangga-tetangga kita, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea, Jepang dan seluruh negara sepak bola di penjuru dunia. Tetapi untuk menghadapi situasi, Timnas Indonesia kudu lolos ke Piala Dunia 2026 Kanada-Amerika-Meksiko? Itu lain lagi.

Pertimbangan pragmatis: lho, emangnya Shin Tae-Yong yang kudu bertanggung jawab terhadap pembinaan sepak bola Indonesia? Adagium dari mana? Pelatih profesional seperti Shin Tae-Yong kudu bertanggung-jawab terhadap pembinaan sepak bola Indonesia?

Shin Tae-Yong resmi mengikat kontrak dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) sejak awal Januari 2020 dengan bayaran perbulan Rp 1,1 milyar bukan untuk itu. Tetapi memenangkan Timnas Indonesia. Menyusun tim terbaik untuk kompetisi di regional, Asia dan bahkan dunia kalau bisa. Diperpanjang kontraknya dari akhir 2023 sampai sekian tahun lagi, tentunya juga bukan untuk "bertanggung-jawab terhadap pembinaan nasional sepak bola Indonesia" yang kompetisinya boleh dikata "lama mendengkur". Nggak jelas mau ditujukan kemana, selain tanding dan mencari sponsor. Serta meramaikan blantika perjudian sepak bola

Lalu siapa yang mesti menjalankan Pembinaan? Ya jelas PSSI. Organisasi tertinggi sepak bola ini yang harus membangunkan kompetisi berjenjang yang sudah lama tidur ngorok, mendengkur, berkutat dengan kerusuhan ke kerusuhan stadion, suap dan disuap bandar judi, serta sistem kompetisi yang carut-marut. Tidak berjenjang ke prestasi kawasan dan dunia. Bukan tugas Shin Tae-Yong.

Jika situasinya "Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah, lolos ke babak ketiga penyisihan Zone Confederasi Asia,". Ya tentunya tidak boleh tanggung, teruskan sekalian "lolos untuk pertama kalinya dalam sejarah, ke Piala Dunia" sekalian. Nggak usah tanggung...

Paling Buncit di Grup

Tangkapan Layar
Tangkapan Layar

Penampilan Timnas kita dalam tiga empat tahun terakhir ini, mulai menggembirakan. Kita semua tahu. Di bawah pelatih Korea Shin Tae-Yong yang nggak banyak sesumbar itu, permainan sepak bola Timnas kita semakin enak ditonton, banyak potensi pemain nasional hasil negeri sendiri tergali kemampuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun