Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Dari All England Menuju Olimpiade Paris

18 Maret 2024   03:09 Diperbarui: 19 Maret 2024   18:17 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penantian panjang setelah tiga dekade Indonesia tanpa gelar juara tunggal putra di turnamen bulu tangkis paling bergengsi All England, resmi berakhir di Birmingham Minggu (17/3) malam. Jonatan Christie tampil sebagai juara baru mengalahkan teman sekamarnya Anthony Ginting di final sesama Indonesia.

Indonesia terakhir memiliki juara All England tahun 1994 melalui Hariyanto Arbi yang juga menang dalam pertarungan All Indonesian Final, lawan juara All England (1991) Ardy B Wiranata. Setahun sebelumnya 1993, Hariyanto Arbi juga juara All England dalam pertarungan All Indonesian Final lawan seniornya Joko Supriyanto.

Jonatan Christie dan Anthony Ginting sehari-hari di pelatnas Cipayung adalah teman akrab. Bahkan mereka berdua adalah teman sekamar. Selama bertahun-tahun. Dan keduanya, sama-sama pertama kalinya tampil di final All England.

"Saya ingat ketika pertama kali masuk timnas, dia (Anthony) teman pertama saya di pelatnas, bahkan dia teman sekamar saya selama enam atau tujuh tahun," kata Jonatan Christie, ketika ditanya media resmi Federasi Bulu Tangkis dunia (WBF) sebelum final All England. Maka, pertarungan final "sesama teman sekamar" ini merupakan pertarungan momen membanggakan bagi kedua pemain.

Meski demikian, kedekatan hubungan keduanya rupanya tak membuat pertarungan di lapangan adem-adem saja. Partai pertarungan final Minggu malam itu ternyata berlangsung sengit dan ketat. Meski hanya berlangsung dua games saja, 21-15, 21-14, namun pertarungannya tidak datar-datar saja.

Keduanya jungkir balik mengembalikan smes-smes lawan. Bahkan Jonatan sempat memprotes wasit dengan keras, ketika bloking dia atas permainan net Anthony Ginting, dinyatakan 'fault'.

Road to Olympics

Ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto mempertahankan gelar juara ganda putra di All England 2024. (Foto All England Official Media)
Ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto mempertahankan gelar juara ganda putra di All England 2024. (Foto All England Official Media)

Sementara di sektor ganda putra juara bertahan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto tidak hanya mampu memperpanjang gelar dengan kemenangannya atas pasangan Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik 21-15, 21-15 di final Minggu malam. Mereka juga membesarkan harapan Indonesia untuk meraih medali, hanya empat bulan menjelang Olimpiade Paris 2024.

Sampai awal Maret ini, Indonesia baru meloloskan Fajar/Rian di kualifikasi Olimpiade Paris 2024 (Road to Olympics). Fajar/Rian saat ini ada di posisi ke delapan dalam peringkat kualifikasi Olimpiade.

Sementara dua pasangan ganda putra lainnya, Bagas Maulana/Mohammad Shohibul Fikri sementara berada di urutan ke-10. Sedangkan Leo Rolly Camando/Daniel Marthin berada di urutan ke-12. Untuk nomor ganda, satu negara baru bisa mengirim dua wakilnya apabila kedua pasangan berada di zona delapan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun