Kejuaraan Dunia Yunior Bulu Tangkis di Spokane, Washington, Minggu (8/10/2023) mengingatkan kita pada juara dunia yunior Ardy B Wiranata, ketika kejuaraan BWF ini masih bertajuk Bimantara World Badminton Junior Invitation Championships.
Prestasi gemilang Alwi Farhan (18) yang meraih gelar juara diBWF World Junior Championships yang kali ini digelar di Washington, dulunya memang berawal dari Kejuaraan Dunia Yunior Bimantara yang diinisiasi oleh Yustian Suhandinata pada (1987). Setelah penyelenggaraan yang kelima, kejuaraan dunia yunior ini diambil alih oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) yang saat ini sudah berganti menjadi Badminton World Federation (BWF).
Lima kali gelaran Kejuaraan Dunia Yunior yang disponsori perusahaan Bimantara ini berlangsung meriah, diikuti pemain-pemain dunia di bawah usia 19 tahun. Dan dalam lima kali gelaran, boleh dikata setiap kali melahirkan juara dunia yunior yang baru.
Kejuaraan Dunia Yunior Bimantara yang pertama, 1987, dijuarai oleh Ardy B Wiranata di tunggal putra, Susi Susanti di tunggal putri. Ganda putra dijuarai pasangan China Wu Wenkai/Jinfeng. Susi Susanti bahkan tampil sebagai triple medalist, juara di Ganda Putri bersama Lilik Sudarwati, dan juara Ganda Campuran bersama Ardy B Wiranata.
Tahun 1988, Kejuaraan Dunia Yunior Bimantara Tunggal putranya dijuarai pebulu tangkis Denmark Thomas Stuer-Lauridsen. Tetapi empat gelar lainnya diborong pemain-pemain Indonesia: Susi Susanti (tunggal putri), Aras Razak/Ricky Subagja (ganda putra), Susi Susanti/Lilik Sudarwati (ganda putri) dan Ricky Subagja/Lilik Sudarwati (ganda campuran).
Tahun 1989, Indonesia hanya kebagian dua gelar juara di Kejuaraan Dunia Yunior Bimantara melalui Haryanto Arbi serta Eliza/Finarsih (ganda putri). Selebihnya peserta luar negeri, Kim Ji-hyun (tunggal putri), Choi Ji-tae/Lee Heung-soon dari Korea (ganda putra), John Quinn/Joanne Wright dari Inggris (ganda campuran).
Tahun 1990, Indonesia dapat tiga gelar. Henry G Wiyadi (tunggal putra), Yuni Kartika (tunggal putri), Seng Kok Kiong/Hadi Sugianto (ganda putra). Sedangkan dua lainnya, Ye Zhaoying/Liu Hong (ganda putri) dari China, serta Hu Zhilang/Peng Xingyong (ganda campuran).
Tahun 1991, yang terakhir bertajuk Bimantara World Junior Championships, dijuarai Indra Wijaya (Indonesia), Yao Yan dari China (tunggal putri), Dadan Hidayat/Kurnia dari Indonesia (ganda putra), Gu Jun/Han Jingna dari China (ganda putri) dan Thomas Damgaard/Rikke Olssen dari Denmark (ganda campuran).
Baru Kali ini Tunggal Putra
Setelah tahun 1991 sampai saat ini, kejuaraan bergengsi bagi pebulu tangkis dunia di bawah usia 19 tahun ini dialih-kelola Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) yang kemudian berganti nama Badminton World Federation (BWF).
Nah, sejak 1992 sampai 2022, Indonesia tak pernah berhasil menjuarai tunggal putra di ajang IBF World Junior Championships, dan juga setelah berubah jadi BWF World Junior Championships. Baru di tahun 2023, hampir saja Indonesia meraih dua gelar. Sayang, Chiara Marvella Handoyo dihadang pemain Thailand, Pitchamon Opatniputh di final.