Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ramadhan Sananta Diterbangkan Khusus Lawan Uzbekistan

26 September 2023   19:03 Diperbarui: 27 September 2023   14:17 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi kemudian, Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFF) memilih untuk mengirim skuad nya yang terdiri dari 17 pemain, seorang pelatih, dan seorang asisten pelatih serta dokter ke Hiroshhima. Dikirim dengan anggaran sangat terbatas, sekitar 14.000 dollar AS atau senilai Rp 217 juta.

Pelatih nasional mereka, Rustam Akramov tadinya tidak diyakini bisa mengubah tim sepak bola mereka menjadi tim hebat. Lantaran, Akramov hanya memiliki pengalaman luar negeri di Aljazair pada 1980-an.

Berbagai halangan terjadi sebelum berangkat ke Hiroshima. Kiper andalan mereka, Pavel Bugalo jatuh sakit sebelum berangkat ke Asian Games. Lalu pencetak gol terbanyak di Liga Uzbek, Ravshan Bozorov tak bisa memperkuat tim lantaran konflik dengan sang pelatih, Akramov.

Tulang punggung tim berasal dari dua klub terbesar negeri itu, Pakhtakor dan Neftchi, juara bertahan liga Uzbek saat itu. Formasi yang dipakai Akramov formasi menyerang 4-3-3 dengan lini terdepan andalan waktu itu, Durmanov, Shkvyrin dan Abduraimov.

Malah Juara Asian Games

Uzbekistan mendapat undian di grup keras bersama Arab Saudi, Malaysia, Thailand dan Hongkong. Pada pertandingan pertama, Uzbekistan membuat kejutan besar dengan membabat Arab Saudi favorit juara, 4-1. Lawan Malaysia menang 5-0, tampil sangat dominan. Lawan Thailand memimpin 5-1 sampai dua menit terakhir, hampir tersusul 5-4.

Di perempat final, Uzbekistan menghadapi tetangganya Turkmenistan, menang juga 3-0. Di semifinal melibas Korea Selatan dalam pertarungan dramatis 3-2. Padahal, Korea telah mematahkan hati tuan rumah Jepang, lantaran Jepang disingkirkan Korea di semifinal.

Tinggal selangkah lagi juara Asian Games. Di final, Uzbekistan harus menghadapi China yang di semifinal menyingkirkan tim kuat Kuwait 2-1 di semifinal. Final berlangsung di stadion besar, Arch Stadium Hiroshima.

Tanpa ayal lagi, Uzbekistan membuka dengan gol cepat striker andalannya Shkvyrin di menit kedua. Itu merupakan gol ke delapan Shkvyrin di Hiroshima. Gol lagi di menit ke-9 melalui Lebedev memanfaatkan umpan Shkvyrin. Cina membalas di menit ke-18 2-1 Uzbek masih unggul. Pertandingan pun berakhir 4-2 untuk kemenangan tim Uzbek.

Sejarah pun ditorehkan di Asian Games 1994 Hiroshima, ketika tim nasional Uzbekistan mencatat "Veni, vidi, vici" (Aku datang, lihat dan menang!). 

Maka, sepak bola pun kemudian menjadi olahraga nomor satu di Uzbekistan dipicu prestasi sebagai juara Asian Games 1994, meski umur negeri mereka baru tiga tahun... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun