Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indonesia Berpeluang Perbaiki Prestasi di Zaman Ramang

25 September 2023   10:44 Diperbarui: 26 September 2023   07:34 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalah di pertandingan akhir penyisihan grup F lawan tim favorit Korea Utara 0-1 hari Minggu (24/9) di Zhejiang Normal University East Stadium China, namun tim asuhan Indra Sjafri masih berhasil lolos babak 16 besar.

Indonesia lolos ke perdelapan final melalui jalur peringkat ketiga terbaik grup, meski dua kali mengalami kekalahan. Hari Jumat sebelumnya, Indonesia juga ditundukkan China Taipei 1-0 setelah membabat Kirgistan 2-0. Di luar dugaan, China Taipei yang mengalahkan Indonesia, justru ditundukkan Kirgistan 2-1.

Posisi semakin aman Indonesia juga terjadi sejak Jumat lalu, ketika Qatar di Grup D hanya berhasil meraih hasil imbang 0-0 lawan Palestina. Hasil seri tanpa gol ini tidak akan mungkin menggusur peringkat 3 terbaik Indonesia, lantaran Indonesia sudah meraih 3 poin hasil kemenangannya atas Kirgistan. Sementara Qatar meraih 1 poin saja dari hasil satu kali seri.

Sehingga urutan peringkat tiga terbaik sampai hari Minggu malam kemaren adalah: 1. Indonesia (3 poin), 2. Qatar (1 poin), 3. Thailand (1 poin), 4. Myanmar (1 poin). Vietnam merupakan satu-satunya tim ASEAN yang tersisih di penyisihan grup Asian Games 2022 di China kali ini.

Perbaiki Sejarah

Di babak Perdelapan final (16 besar) sistem gugur yang digelar pada 27-28 September nanti, Indonesia bakal berhadapan dengan Usbekistan atau Hongkong. Penentuan siapa calon lawan baru ditentukan pertandingan terakhir Usbekistan vs Hongkong di Penyisihan Grup C hari Snin (25/9) ini.

Usbekistan dan Hongkong masing-masing bermain dua kali lantaran di Grup C ini hanya ada dua tim. Lantaran, Afghanistan dan Suriah di Grup C mengundurkan diri dari sepak bola Asian Games 2022 Hangzhou.

Keberhasilan Indonesia lolos ke deretan 16 besar Asian Games 2022 Hangzhou, tentu saja membuka peluang tim asuhan Indra Sjafri ini memperbaiki jejak sejarah yang pernah dicatat oleh Indonesia dalam keikutsertaannya sejak 1951. Prestasi terbaik sepak bola Indonesia, pernah berhasil meraih medali perunggu setelah di pertandingan perebutan 3-4 di Asian Games 1958 Tokyo, Indonesia mengalahkan India 4-1. Indonesia pernah disegani di kawasan, di zaman kehebatan Ramang dan kiper Maulwi Saelan.

Prestasi terbaik lainnya di Asian Games, timnas Indonesia pernah lolos ke semifinal 28 tahun kemudian di Seoul 1986. Tetapi di perebutan tempat ke 3-4 Asian Games 1986 Seoul, Indonesia ditundukkan Kuwait 5-0.

Tim yang lolos ke deretan 16 besar Asian Games 2022 Hangzhou kali ini adalah China (juara Grup A), India (runner up Grup A), Iran (juara Grup B), Arab Saudi (runner up Grup B), Usbekistan (Grup C), Hongkong (Grup C), Jepang (Grup D), Palestina (Grup D), Korea Selatan (Juara Grup E), Bahrain (runner Grup E), Korea Utara (juara Grup F), Kirgistan (runner up Grup F), Indonesia (peringkat 3 terbaik Grup F), Qatar (peringkat 3 Grup D), Thailand (peringkat 3 Grup E), dan Myanmar (peringkat 3 Grup A).

Zaman Ramang, Maulwi Saelan

Dalam catatan sejarah di cabang sepak bola Asian Games sejak 1951, tim paling sukses meraih gelar terbanyak juara adalah Korea Selatan lima kali emas di tahun (Asian Games 1970, 1978, 1986, 2014, 2018). Iran empat kali juara pada Asian Games (1974, 1990, 1998, 2002). Masing-masing dua kali juara sepak bola Asian Games, India (1951, 1962), China Taipei (1954, 1958), dan Myanmar (1966, 1970).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun