Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Dinamika Politik Loncat Pagar Anies dan Cak Imin

5 September 2023   20:52 Diperbarui: 8 September 2023   18:08 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deklarasi Bacapres-Bacawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Foto Kompas.com/Facebook Anies Baswedan)

Siapa dalangnya?

Ketika Demokrat mendesak untuk cepat dideklarasikan dan mengancam untuk hengkang dari koalisi, dan pembicaraan dengan koalisi buntu, pada saat yang hampir bersamaan Surya Paloh Ketua Umum Nasdem meminta bertemu Ketua Umum Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar.

Cak Imin yang sedang Rakornas, juga tengah menghadapi situasi buntu untuk menentukan arah koalisi dengan kubu Prabowo. Kubu Prabowo pada saat hampir bersamaan juga mengumumkan masuknya Golkar dalam koalisi Prabowo, bahkan dalam kesempatan ulang tahun PAN, Prabowo mengumumkan nama baru koalisinya, menjadi Koalisi Indonesia Maju. Nama yang sama dengan koalisi pemerintahan Jokowi, Koalisi Indonesia Maju (2019).

Secara hitung-hitungan di atas kertas, sesuai aturan Presidential Threshold yang 20 persen dari jumlah kursi di DPR RI agar partai bisa mengusung Capres dan Cawapres, membuat situasi Anies terpojok. Apabila Demokrat hengkang dari koalisi jika sebelum 3 September 2023 AHY tak segera dideklarasikan sebagai Bacawapres Anies, maka pengusung Anies tak memenuhi Presidential Threshold.

Koalisi Perubahan, total menguasai 163 kursi (Nasdem 59, Demokrat 54, PKS 50) kalau ditinggal Demokrat maka hanya tinggal 109 kursi. Tidak memenuhi 20 persen Presidential Threshold yang minimum 115 kursi. Hal ini yang membuat Surya Paloh mengundang Ketua Umum PKB (58 kursi) untuk bertemu pada Selasa (1/9/2023) malam.

"Saya baru sekali itu ketemu Bang Surya dan bicara Pilpres. Selebihnya tak pernah ketemu. Dan tidak pernah punya bayangan untuk PKB berkoalisi dengan Nasdem," kata Cak Imin, saat diwawancara Najwa Shihab.

"Karena saya kosong acara, ya silakan. Tetapi tidak ada niatan malam itu untuk ambil keputusan untuk Cawapres atau Capres. Saya hanya menjalankan perintah Rakornas untuk coba menjajaki," kata Cak Imin.

Dalam pertemuan malam itu, Cak Imin langsung ditanya Surya Paloh: Kamu serius untuk menjadi Wakil Presiden?

"Lho bukan hanya Calon Wakil Presiden Bang Surya. Saya serius kalau bisa jadi Calon Presiden...," jawab Cak Imin. Langsung jawaban itu mendapat hardikan dari Surya Paloh.

"Jangan kau teruskan macem-macem kau. Wapres ya wapres. Kalau capres, ya jangan diskusi sama saya lagi. Saya sudah punya Capres," ujar Cak Imin, menirukan hardikan Surya Paloh.

"Oke. Saya pengen punya kepastian, Nasdem dan PKB Koalisi. Nasdem sudah punya Capres. PKB punya Cawapres. Ayo koalisi," kata Surya Paloh, seperti ditirukan Cak Imin saat wawancara Najwa Shihab, yang disebar luas di You Tube-nya Shihab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun