Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Aksi Blitzkrieg Cak Imin Salip AHY

3 September 2023   13:19 Diperbarui: 4 September 2023   17:15 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nota Anies pada AHY (Partai Demokrat)

Ibarat laga di Sirkuit Balap. Cak Imin pun menikung tajam dengan kecepatan tinggi dan menyalip Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) persis pada 1 September 2023 kemaren. Esok malamnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sudah dideklarasikan oleh Partai Nasdem di Hotel Majapahit Surabaya sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Serangan kilat, blitzkrieg, yang dilakukan Partai Nasdem ini tentunya mengejutkan publik politik di Tanah Air. Ditambah lagi sehari sebelumnya, secara panjang lebar, publik dikejutkan dengan pidato bernada tinggi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di YouTube Partai Demokrat, yang intinya marah besar dan kecewa berat terhadap Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

Menurut SBY, Anies digambarkannya "tidak sidiq, tidak bisa dipercaya, tidak amanah, tidak memegang komitmen, dan mengingkari janji yang telah disepakati...," dalam siaran dari Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023) malam.

Beredar kemudian di media, salinan nota bertuliskan tangan serta tanda tangan Anies Baswedan yang intinya ".. menyampaikan harapan agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024,"  Nota itu tidak bertanggal, akan tetapi menurut juru bicara Koalisi Perubahan (KPP) Sudirman Said, surat pribadi itu dibuat 25 Agustus 2023. Kurang seminggu dari dideklarasikannya Cak Imin sebagai Bacawapres mendampingi Anies Baswedan.

Dalam sebuah wawancara di media visual, Sudirman Said mengatakan, "Mungkin kemaren karena peristiwanya sangat mendadak, istilahnya menikung tajam dengan kecepatan tinggi,  sejumlah pihak merasa shocked...," ungkap Sudirman Siad.

"Bahkan boleh dibilang Pak Anies sendiri juga shocked. Karena preparasi kita kan tidak menuju ke sana. Pak Anies diundang ketemu pak SBY, dan Pak Anies sampaikan bahwa "saya baru saja ketemu dan makan malam dengan Cak Imin dan singkat cerita terjadi kesepakatan, dan sebagainya..," Dengan seketika, tutur Sudirman Said, Pak Anies pamit pada SBY.

"Nah, malam itu juga, Pak Anies menemui kami (Jubir KPP), dan kami diberi tugas cari waktu secepat mungkin dengan teman-teman Demokrat maupun PKS," kata Sudirman Said pula.

Tidak Sidiq tidak amanah

Dalam pidatonya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, mengatakan apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan, tidak etis. Dan bahkan dalam istilah SBY, tidak "sidiq".

"Setelah saya renungkan baik-baik dalam kontemplasi saya, justru kami merasa diselamatkan oleh Tuhan. Oleh Allah. Apa yang saya maksud?" kata mantan Presiden RI yang juga ayahanda Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang semula digadang-gadang bakal mendampingi Bacapres Anies Baswedan untuk menjadi bacawapres dalam Pilpres 2024. Bahkan AHY sudah diberi "nota" ajakan kesediaan menjadi pendamping Anies itu.

Nota Anies pada AHY (Partai Demokrat)
Nota Anies pada AHY (Partai Demokrat)

"Kita tidak diijinkan oleh Allah untuk mendukung dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah. Yang kita rasakan sekarang ini, mereka tidak sidiq. Tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," kata SBY.

SBY justru memuji, cara-cara yang dilakukan oleh Puan Maharani dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan juga Bacapres Prabowo Subiyanto, yang sempat mengajaknya bekerjasama dengan cara mendatangi baik-baik dan berbicara baik-baik. Bahkan Prabowo, kata SBY, mendatanginya di Pacitan, tempat asal SBY saat berkunjung ke sana.

"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik. Sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam dunia politik. Dan ajakannya pun saya dengarkan tulus dengan serius. Karena dilakukan secara terbuka. Publik juga tahu, ini kan baik. Transparansi politik. Dibandingkan dengan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri. Cara terbuka itu enak, transparan. Menyampaikan dengan baik dan kita sambut dengan baik," kata SBY pula.

Presidential Threshold

Peristiwa Blietzkrieg Anies Baswedan-Cak Imin dan langsung dideklarasikan di Surabaya pada 2 September 2023 ini tentu saja membuat gaduh politik Indonesia. Lantaran berbagai hal.

Cak Imin selama ini sudah santer dikabarkan bakal cawapres Prabowo Subianto. Meski belum resmi dideklarasikan, akan tetapi Prabowo sudah mengumumkan bahwa PKB termasuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diungkapkan Prabowo dalam pidato HUT Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Mulia Jakarta, Senin (28/8/2023). Dan anggota koalisi Indonesia Maju itu adalah Partai-partai Gerindra, PKB, Golkar, PBB dan PAN.

Selain PKB juga masuk dalam 12 partai koalisi Indonesia Maju (2019) Presiden Joko Widodo saat ini seperti juga Partai Nasdem pengusung Bacapres Anies Baswedan, juga PKB adalah partai di luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), koalisi  yang digagas Nasdem dan Anies Baswedan, bersama Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jadi, Cak Imin tiba-tiba masuk menjadi Bacawapres dari KPP meskipun PKB Cak Imin di luar KPP...

Tanggal pendaftaran nama-nama Capres dan Cawapres memang masih sebulan lagi, tanggal 19 Oktober 2023 dan tutup 25 November 2023 di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tetapi menjadi gaduh, lantaran membuat Bacawapres yang semula digadang-gadang Koalisi Perubahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi patah hati. Demokrat pun amarah.

Yang jelas, dengan diumumkannya Anies Baswedan (oleh Nasdem) dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ini, cukup kiranya kedua partai ini memenuhi Presidential Threshold 20 persen kursi DPR RI yang 115 kursi itu. Nasdem, menduduki 59 kursi, sedangkan PKB 58 kursi DPR RI. Total sudah 117 kursi, melewati Presidential Threshold 115. Belum termasuk PKS yang menduduki 44 kursi DPR. (lihat tabel Alokasi Kursi DPR RI).

DPR RI
DPR RI

Yenny Wahid: Curi Gambar

Anies Baswedan dalam penjelasannya saat pengumuman di Hotel Majapahit di Surabaya, Jawa Timur kepada media menjelaskan alasannya soal "berani ambil keputusan" dalam waktu singkat ini.

"Berani ambil keputusan. Kira-kira begini penjelasannya: lebih baik minta maaf daripada minta izin...," kata Anies Baswedan, ketawa lebar. Tidak dijelaskan lebih jauh, kepada siapa minta maafnya dan kepada siapa pula minta izinnya.

Hal itu, kata Anies, untuk menggambarkan keberaniannya mengambil keputusan dan juga keputusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menyatakan bersedia menjadi pendampingnya dalam waktu yang singkat.

"Hanya orang yang punya rekam jejak yang panjang berani melakukannya," kata Anies, "Kita semua lihat, ketika menyaksikan seseorang memiliki keberanian karena dia memiliki keyakinan bahwa yang dikerjakan adalah kebenaran, bahwa yang dikerjakan adalah kebaikan. Dan bahwa yang dikerjakan bukan tentang dirinya," katanya.

Meski demikian, dalam percakapan dengan Rosiana Silalahi Senin malam di Kompas TV, menyalip di tikungan dan serangan kilat Cak Imin terhadap Agus Harimurti Yudhoyono itu, menurut putri mantan Presiden RI Gus Dur, Yenny Wahid, "kebiasaan Cak Imin itu rupanya curi-curi...," kata Yenny Wahid.

PKB didirikan oleh Gus Dur. Akan tetapi, kata Yenny Wahid pada Rosiana Silalahi, "PKB yang sekarang ini bukan PKB Gus Dur. Tetapi PKB Cak Imin. Jadi, berbeda. Corak politiknya sudah berbeda. Karakter politiknya sudah beda. Apa yang diperjuangkannya juga sudah beda. Jadi ya nggak bisa dikatakan PKB yang sekarang ini PKB-nya Gus Dur...," kata Yenny Wahid.

Yenny Wahid, putri Gus Dur ini juga mengingatkan. Bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sekarang ini sudah mengatakan, bahwa "PKB tidak merepresentasikan NU".

"Saat ini Gus Yahya Staquf (Ketua Umum PB NU) telah mengembalikan lagi NU pada track-nya. NU kembali ke khittah 1926, yaitu NU tidak berpolitik praktis. Jadi semua kader politik NU yang banyak sekali jumlahnya, ada di semua partai, menjadi representasi NU. Tidak hanya di PKB saja...," kata Yenny Wahid.

"Memang, PKB Cak Imin masih tetap jualan nama Gus Dur. Kalau Haul Gus Dur mereka juga masih memperingati, gambar Gus Dur juga dipasang dimana-mana. Walaupun sebenarnya ada perintah tertulis dari Gus Dur yang ditanda-tangani di depan notaris, yang melarang penggunaan semua atribut tentang Gus Dur oleh PKB Muhaimin Iskandar. Larangan tertulisnya jelas sekali...," kata Yenny Wahid.

Tentang aksi menyalip di tikungan yang dilakukan Cak Imin kali ini terhadap AHY maupun Koalisi Perubahan?

"Rupanya mencuri-curi itu kebiasaannya. Setelah mencuri partai (dari PKB Gus Dur), kini mencuri gambar...," kata Yenny Wahid seraya tertawa lebar. Maksudnya, gambar-gambar di baliho yang belakangan memasangkan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, kini AHY "dicuri" gambarnya. Menjadi bakal gambar Cak Imin... *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun