Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kunlavut Vitidsarn Incar Juara Olimpiade 2024

28 Agustus 2023   11:05 Diperbarui: 30 Agustus 2023   15:15 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunlavut Vitidsarn Juara Dunia Bulu Tangkis 2023 (Foto: Kompas.com)

Coba diputar kembali pertarungan final di Kopenhagen hari Minggu kemaren. Kedua pemain "generasi penerus" bulu tangkis dunia ini memiliki senjata yang mirip -- pertahanan ketat, memiliki serangan balik top, dan ulet beradu dalam reli-reli panjang. 

Hanya terlihat, Naraoka yang sempat merebut set pertama 21-19 melalui pertarungan ketat, mulai terlihat kalah stamina lawan Kunlavut Vitidsarn. Di game kedua dan ketiga, terlihat Naraoka mulai kedodoran apalagi di game ketiga. Game kedu dikalahkan 21-18 dan dengan relatif lebih mudah game ketiga 21-7.

Melihat penampilan Kunlavut Vitidsarn di final Kopenhagen kemaren, sungguh tidak akan mudah pemain kita Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menghadapinya. Terutama soal stamina. Semakin lama main, terlihat Vitidsarn makin mampu mempertinggi tempo permainan. Baik Kunlavut Vitidsarn maupun Kodai Naraoka adalah pemain-pemain yang bakal berkiprah tinggi di Olimpiade 2024 Paris.

Era Channarong

Kunlavut Vitidsarn tidak hanya membangkitkan gairah baru bulu tangkis Thailand, yang selama ini praktis di bawah bayang-bayang raksasa bulu tangkis dunia dari China, Denmark, Korea dan Indonesia. Karena Vitidsarn adalah orang Thailand pertama yang mampu tampil sebagai juara dunia di tunggal putra.

Kehebatan Vitidsarn ini, bisa menginspirasi  Thailand untuk mengingat kembali kejayaan mereka ketika memiliki bintang bulu tangkis tahun 1960-an di era Channarong Ratanaseangsuang. Thailand di era Channarong mampu membabat jagoan-jagoan dunia dari Denmark seperti Erland Kopps dan Fin Kobberro, di putaran final Piala Thomas 1961 di Senayan Jakarta dengan skor telak 7-2. Channarong cs hanya tunduk lawan jagoan-jagoan Indonesia, di era Tan Joe Hok dan Ferry Sonneville.

Thailand di tahun 1960-an mampu melahirkan pasangan-pasangan yang menggetarkan dunia saat itu, melalui Narong Bhornchima dan Raphi Kanchanaraphi, serta Channarong dan Boonyasukanonda. Tetapi pemain-pemain hebat Thailand itu tidak cukup kuat menghadapi Tan Joe Hok dan Ferry Sonneville dkk sehingga bertekuk lutut lawan Indonesia 3-6. Dan Indonesia juara Piala Thomas (1961), menggagalkan ambisi Thailand waktu itu.

Setelah itu, Thailand praktis tenggelam. Dan dunia didominasi Indonesia, Denmark dan kemudian muncul China di tahun 1980an, serta Korea, Malaysia. Sempat muncul Charoen Wattanasin, tetapi mediocre saja prestasinya. Kini dengan lahirnya juara dunia baru, Kunlavut Vitidsarn, akan membuat Thailand bangkit lagi menjadi kekuatan yang tak bisa disepelekan di Asia Tenggara. Bahkan Indonesia pun, terutama Anthony Ginting dan Jonatan Christie, mestinya waswas.

Di bagian putri Thailand juga memiliki Ratchanok Intanon (28) yang pernah tampil sebagai Juara Dunia BWF (2013) di tunggal putri. Ratchanok bahkan sempat menjadi pemain bulu tangkis nomor satu dunia (per 21 April 2016), dan peringkat saat ini masih urutan 7 dunia (per 9 Mei 2023). Di Tour BWF, Ratchanok Intanon adalah juara Malaysia Masters (2018), (2019), Hongkong Terbuka (2018), India Terbuka (2019), dan bahkan Indonesia Masters (2020).

Thailand tetangga kita bukan lagi anak bawang. Tetapi kini sudah membunyikan alarm tanda bahaya bagi Indonesia, agar bangun dari tidur panjang. Olimpiade 2024 Paris sudah di ambang pintu. Bangun, bangun, Indonesia.... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun