Lha kok lawan Thailand di semifinal Ramadhan Sananta dkk menang telak (3-1). Padahal, Thailand justru menggunduli Malaysia (yang sebelumnya menang lawan Indonesia di penyisihan grup) dengan kemenangan telak, 4-1.
Ketika diwawancara televisi Thailand, yang ditayangkan langsung pun, pelatih Shin Tae Young tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia merasa sebenarnya ini saatnya juara. “Tetapi, ya silakan melihat sendiri pertandingan-pertandingannya, dan silakan nilai sendiri...,”
Adu penalti
Adegan adu penalti Vietnam vs Indonesia pun berlangsung dramatis juga, ketika dalam pertandingan penuh 120 menit sampai perpanjangan waktu tetap tanpa gol.
Indonesia kebagian membuka tendangan penalti, dengan keberhasilan kapten tim Indonesia Alfeandra Dewangga Santosa membobol gawang Quan Van Chuan. Juga berhasil berturut-turut eksekutor-eksekutor tim Indonesia, Arkhan Fikri, Frengky Missa, Jeam Kelly Sroyer dan Ramadhan Sananta. Kalau saja bukan Ernando diberi kepercayaan sebagai eksekutor yang keenam kubu Indonesia, dan kalau saja Beckham Nugraha yang melakukannya kemungkinan hasilnya pun akan lain. Hanya sayang, Beckham Nugraha – playmaker andalan tim U-23 Indonesia malam itu – kena cedera, dan terpaksa digotong keluar lapangan di menit-menit terakhir dalam pertarungan 120 menit tanpa gol.
Juga berhasil berturut-turut membuahkan gol, eksekutor Vietnam, sampai skor 5-5. Berturut-turut, Nguyen Duc Viet, Dien Xuan Tien, Le Nguyen Hoang, Luong Dui Cuong berhasil menjaringkan gol di gawang Ernando.
Sampai giliran Ernando gagal gol pada eksekusi keenam timnya. Dan disusul, eksekusi penentu yang dilakukan pemain cadangan Vietnam, Thai Ba Dat. Maka kemenangan 6-5 pun di tangan Vietnam, yang malam itu mempertunjukkan “kekerasan vietnam”nya di lapangan.
Melakukan berbagai pelanggaran, dengan mengganjal keras, memukul tengkuk, dan bahkan menjatuhkan pemain-pemain Indonesia dengan dorongan badan, tangan dan menyikat kaki.
Tidak boleh disesali lagi. Indonesia pun gagal menyandingkan prestasi kesuksesan: menyandingkan gelar juara sepak bola SEA Games 2023 dan juga di Piala AFF U-23. Kalau itu terjadi? Wah, hampir pasti luapan kegembiraan Indonesia akan luar biasa. Tetapi, sekali lagi, sepak bola bukan arena berandai-andai. Sekali kalah ya tetap kalah. Selesai... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H