Kegilaan motret selfie membuat kecelakaan meningkat di lomba balap sepeda paling akbar Tour de France 2023, terutama menjelang para pesepeda melakukan sprint jelang garis akhir setiap etape. Bahkan sejak etape pertama Minggu pekan lalu, kecelakaan karena penonton selfie sudah terjadi.
Panitia balap sepeda akbar di Perancis ini akan melancarkan gugatan-gugatan terhadap para penonton yang pada nekad selfie dan menyebabkan kecelakaan beruntun para pembalap sepeda. Dan memang, menjelang finish setiap etape, jalanan menyempit.Â
Para pembalap yang sprint adu cepat mencapai finish, sering nyerampat tangan para pemotret yang menjulur melewati pembatas jalan. Kecelakaan pun tak terhindari lagi...
Seperti juga turnamen tenis Wimbledon di Inggris, maka balap sepeda Tour de France selalu digelar saat Perancis menyambut musim panas. Penonton pun berduyun-duyun keluar rumah, merapat ke pinggiran jalan yang dilalui para pembalap.Â
Tetapi balap sepeda yang paling banyak menyedot penonton di dunia ini semakin "diganggu" dengan kegemaran motret selfie yang makin lama makin nekat, dan melanggar aturan.
Salah satu skenario paling buruk terjadi, misalnya jelang garis finish Etape 15 hari  awal Juli ketika pembalap Sepp-Kuss dari tim Jumbo-Visma akan mengambil alih pimpinan dari juara bertahan Jonas Vingegaard, tulis Reuters.Â
Sepp Kuss sedang naik daun, menjadi bintang yang paling banyak disorot untuk bisa menggusur rekan setimnya, Jonas Vingegaard minggu itu.
"Ada seorang wanita yang menjulurkan badannya melewati pembatas jalan. Sementara jalan menyempit. Kami sudah memperlambat peloton (rombongan besar pembalap) kami, agar pembalap tidak berkerumun," tulis Reuters.Â
Tetapi Kuss terpukul penonton yang berniat selfie dengannya. Kecelakaan pun tak terhindari.
Hal serupa juga terjadi sejak Etape 1 sepekan sebelumnya. Ketika seorang perempuan yang berniat aksinya tertangkap kamera televisi, memegang tanda besar bertuliskan "Allez Opi-Omi...," maksudnya, ucapan campuran Perancis dan Jerman yang jika diterjemahkan kurang lebih bermakna: Ayo! Kakek-nenek,"Â
Si wanita ini bahkan tidak hanya menjulurkan badan melewati parit pembatas. Akan tetapi nyerobot ke pinggir badan jalan.Â
Tidak menyadari, kedatangan peloton pembalap itu begitu secepat kilat. Pembalap Jerman, Tony Martin menyambar papan tulisan, dan berjatuhan pembalap di belakangnya mengikuti Tony.Â
Berturut-turut, setelah itu terjadi kecelakaan-kecelakaan dengan penyebab yang kurang lebih sama di etape-etape berikut.
"Kami sudah siap menggugat penonton perempuan ini," ungkap deputi direktur balap Tour de France, Pierre-Yves Thouault kepada wartawan kantor berita AFP, "kami sengaja resmi mengajukan gugatan di pengadilan, agar bikin kapok mereka yang suka membahayakan balapan dengan aksi tak penting seperti itu,"
Denda Besar
Aksi ini membuat kerugian bagi pembalap, dan juga tontonan balap hanya gara-gara pengen terlihat di kamera televisi.Â
Gara-gara aksi wanita "Allez Opi-Omi" ini, seorang pembalap Jasha Sutterlin cedera, dan harus menarik diri tak meneruskan membalap. Sejumlah pembalap sepeda lainnya juga cedera, termasuk pula sejumlah penonton.
Di antara para pembalap Tour yang cedera, di antaranya pembalap Italia Sonny Colbrell dan pembalap Belanda, Wout van Aert -- keduanya dijagokan memimpin di Etape pertama tersebut. Sedangkan pembalap yang memenangi etape tersebut, Julian Alaphilippe, memasuki garis finis dengan darah mengucur dari dengkulnya.
"Memang senang melihat banyaknya penonton di pinggiran garis finis, tetapi mohon, mbok ya berhati-hati..," kata Julian Alaphilippe.Â
Peristiwa ini mengingatkan kejadian Tour de France 2021 silam. Seorang pembawa papan, seperti dilakukan perempuan di etape pertama 2023, menyebabkan kecelakaan beruntun. Alasan pun sama. Pengen tertangkap kamera televisi.
Penyebabnya juga seorang perempuan. Diadili, dan harus membayar denda karena membuat situasi membahayakan jiwa sebesar 1.200 euros atau senilai Rp 20 juta lebih!
Reuters menuturkan, perempuan yang membuat kecelakaan di Etape 15 Sabtu pekan lalu itu tidak akan ditahan, kecuali Sepp Kuss dan tim Jumbo-Visma menggugatnya.Â
Ketika ditanya, apakah Jumbo-Visma akan menggugat? Mereka jawab, akan dan tengah diajukan. Jonas Vingegaard, pembalap pimpinan rombongan Jumbo-Visma berkeras akan menggugatnya.
Kepada CyclingNews, manajer tim Jumbo-Visma Richard Plugge mengatakan, sebenarnya tidak hanya pembalap timnya saja yang dirugikan. Juga pembalap dari tim lain yang ikut celaka karena kejadian itu.Â
Meski demikian, Sepp Kuss yang terjatuh itu masih meneruskan balapnya dan berhasil meraih setidaknya urutan ke-6 secara keseluruhan (overall). Etape 15 berlangsung antara Les Gets Les Portes du Soleil ke Saint-Gervais Mont Blanc pada Sabtu 16 Juli 2023.
Komentator Eurosport, Dan Lloyd memberitakan, kecelakaan di etape 15 itu merugikan catatan waktu tim pembalap Jumbo-Visma.
Penyebabnya lantaran tiga dari empat pembalapnya, Nathan van Hooydonck, Dylan van Baarle dan Sepp Kuss, ikut terlempar karena hilang keseimbangan gara-gara ulah antik si penonton. Meski setelah insiden itu para pembalap meneruskan lomba, namun catatan waktunya berkurang cukup banyak.
Tidak hanya membawa papan bertulisan. Si wanita penonton nekat itu rupanya memegang juga handphone untuk selfie di samping papan bertulisan "Allez Omi-Opi...," Â Lomba akbar Tour de France berlangsung dari 1-23 Juli 2023. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI