Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Apalah Arti Sebuah Intro Musik Deep Purple

16 Maret 2023   03:54 Diperbarui: 17 Maret 2023   03:41 80066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, tidak heran jika kru band Deep Purple pun spontan berupaya menghentikan intro trade mark "Smoke on the Water" dimainkan lumayan persis tone dan melodinya oleh Rhoma Irama dan kawan-kawan. Ibarat tangan mengulurkan, "Saya Rhoma Irama...," ternyata yang bunyi namanya Ian Gillan. Keruan saja mereka marah.

Justru soal Intro yang menjadi pengenal lagu ini kurang dilakukan oleh super grup legendaris kita, God Bless. Tidak banyak, intro lagu-lagu God Bless yang melekat dan populer di telinga publik. Padahal, intro adalah pemancing utama identitas sebuah lagu.

Bagaimana pun, intro sebuah musik itu sangat perlu. Di musik klasik pun terjadi. Semisal, Air on G String karya Johan Sebastian Bach. Atau intro organ yang sangat, sangat terkenal di telinga penggemar musik: Toccata and Fugue in D Minor karya Johan Sebastian Bach -- yang pada suatu ketika ditiru oleh grup musik rock Belanda, The Ekseption...

Bertikai Soal Intro

Bertikai soal intro? Itu pernah terjadi. Bahkan bertikai lewat meja pengadilan dalam waktu yang panjang berliku. Menyangkut lagu terkenal yang saya kira hampir setiap penggemar musik di Indonesia 70-an pun kenal lagunya, A Whiter Shade of Pale yang dibawakan oleh grup musik Procol Harum.

Pertikaian hukum berawal dari gugatan perdata pemain organ Procol Harum, Matthew Fisher yang menuntut 50 persen bagian menyangkut royalti karya musik dari lagu A Whiter Shade of Pale sejak 1967 sampai 2008. Tidak main-main jumlahnya, karena menyangkut penghasilan hampir 40 tahun sejak lagu itu pertama kali rekamannya beredar...

Intro itu ternyata juga menyangkut hak cipta. Ngga bisa main-main, nyaplok intro orang seenaknya, apalagi untuk sebuah penampilan yang mendatangkan uang. Sangat keras aturannya, untuk hak cipta seperti itu.

Intro yang diperkarakan oleh Matthew Fisher, adalah permainan organ yang khas ia ciptakan, mirip suara organ gereja. Nadanya pun, kemudian banyak ditiru orang. Dan A Whiter Shade of Pale, menurut Matthew Fisher, dikenal luas di dunia berkat permainan intro khas organnya!

Matthew mulanya menggugat bagi hasil 50 persen terhadap karya yang diciptakan oleh Gary Brooker. Matthew juga menggugat, Brooker dan juga Procol Harum nggak boleh seenaknya mengeksploitasi A Whiter Shade of Pale, tanpa seizin dia (Matthew Fisher). Dikabulkan 40 persen. Apa ora ciloko, itu Brooker?

Padahal Matthew Fisher bukan pencipta awal lagunya. A Whiter Shade of Pale yang direkam Procol Harum dan dirilis pada 12 Mei 1967 itu memang kemudian menjadi salah satu lagu Procol Harum yang paling sukses dan terkenal di seantero dunia. Dengan penjualan lebih dari 6 juta copy rekaman dari seluruh dunia, serta lebih dari 770 versi sampul.

Lagu A Whiter Shade of Pale digubah musiknya oleh Gary Brooker sang vokalis. Liriknya ditulis oleh Keith Reid. Brooker dan Reid kemudian mendaftarkan hak ciptanya pada bulan Maret 1967 pada Essex Music Limited.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun