Persis setahun lalu juara sembilan kali Australia Open Novak Djokovic menuai kontroversi atas kasus deportasi karena tidak vaksin Covid. Kali ini berkecamuk kontroversi lagi gara-gara petenis nomor satu dunia ini dinilai menyelinap ke kamar mandi tanpa izin wasit.
Peristiwa ini terjadi pada pertandingan pertama ketika unggulan teratas Australia Terbuka ini berhadapan dengan petenis Spanyol Roberto Carballes Baena.Â
Peristiwa kecil ini diributkan oleh televisi sports terbesar Eropa, Eurovision dalam cuitannya di media sosial: Djokovic ambil waktu istirahat ke kamar mandi meski dilarang wasit...
Cuitan Eurosport ini menjadi rame hari berikutnya. Bahkan juga masih rame, sampai Djokovic lolos dari perempat final, dan di semifinal Jumat (27/02/2023) ini berhadapan dengan petenis tak diunggulkan, Tommy Paul dari Amerika Serikat.
Djokovic sangat dijagokan juara untuk kesepuluh kalinya di Australia Terbuka kali ini, setelah melihat kehebatannya menyingkirkan petenis unggulan kelima dari Rusia, Andrey Rublev tiga set langsung 6-1, 6-2, 6-4 di perempat final tanpa perlawanan berarti.Â
Rublev bukan termasuk petenis yang mudah dikalahkan, dan ternyata ditundukkan dengan gampang oleh petenis Serbia itu.
Ketika melawan Roberto Carballes Baena di babak pertama lalu, terlihat Djokovic berlari keluar lapangan pada set pembuka untuk "ambil istirahat" di kamar mandi lebih awal setelah berdiskusi singkat dengan wasit wanita, Aurelie Tourte dari Perancis.Â
Wasit Aurelie kemudian terlihat memegang alat komunikasi handie-talkie dan nampak berbicara dengan operator atau wasit kehormatan di stadion, saat Djokovic ke kamar mandi.
Dalam peraturan resmi pertandingan turnamen akbar seri Grand Slam Australia Terbuka, Perancis Terbuka, Wimbledon maupun Amerika Serikat Terbuka, pemain hanya boleh ambil waktu istirahat ke kamar mandi (untuk ganti baju basah, ke belakang atau sekitar lima menit bisa rehat di kamar ganti) jika pertandingan memasuki pertarungan panjang set kelima.
Eurosport, stasiun televisi terbesar Eropa yang menyiarkan hampir setiap cabang olahraga utama dunia, pun menulis cuitan di medsos: "Novak Djokovic menentang wasit untuk ambil istirahat kamar mandi lebih awal dalam pertandingan pertamanya di Australia Terbuka," bunyi twit tersebut. Sembari diberi emoji ekspresi mata...
Lebih telak lagi, komentar dari Mark Petchey di Televisi Nine (Sembilan), saat berbincang dengan petenis legend Australia, John Fitzgerald, sesama komentator televisi Nine.
"Djokovic pulling rank...," kata Mark Petchey, disambar John Fitzgerald, "Dia ke toilet? Setelah lima pertandingan?" ujarnya.Â
Tentu belum lima set saat itu. Pertandingan baru satu babak (game), dan giliran Roberto Carballes Baena pegang servis. Artinya, tidak boleh dihentikan dengan istirahat pihak lawannya, kalau tak mau dihitung dan si lawan "out", dinyatakan berhenti.
"Yah, dia (Djokovic) pulling rank, dong...," tukas Mark Petchey, menanggapi komentar John Fitzgerald. Istilah "pulling rank" (kurang lebih menyalah-gunakan jabatan) itu muncul di zaman perang, di kalangan militer abad ke-19.Â
Maksudnya, adalah pejabat yang berpangkat lebih tinggi memanfaatkan ketinggian jabatannya untuk memerintah orang yang pangkatnya lebih rendah untuk melakukan sesuatu, dan si orang itu menurut melakukannya. Yang dimaksud "orang yang berpangkat lebih rendah" dalam konteks ini tentunya petenis yang peringkat bawahnya, dan juga... si wasit di lapangan. Huh!
Djokovic Ganti Mencuit
Setelah pertandingan, membaca cuitan Eurosport itu di medsos, Djokovic pun ganti membalas cuitan di medsos pula. Djokovic mengecam Eurosport karena menuding petenis Serbia itu "menentang wasit".
Maka Djokovic pun balas menulis: "Eurosport tolong teliti informasi Anda sebelum Anda memposting sesuatu yang menghakimi orang, dan ternyata itu salah...," cuit Djokovic.Â
Pernyataan ini masih ditambahi lagi, bahwa Djokovic tidak mengingkari bahwa memang ia pergi ke kamar mandi pada game pertama. Tetapi sudah diberi izin wasit.
Rupanya, hal itu juga menjadi bahan pertanyaan di kalangan wartawan Serbia yang meliput di Australia Open. Bahkan, menurut Foxnews, komentar Djokovic lebih keras -- kalau tak boleh dikatakan sebagai kasar dan panjang lebar.
Kepada wartawan-wartawan Serbia Kamis (26/01/2023) malam, Djokovic katakan bahwa "Eurosport membuat sensasi sesuatu hal yang ia kemas di luar konteks," kata Djokovic. Dalam istilah khas Djokovic, dirinya dianggap "dirinya menjadi sasaran empuk untuk dijadikan penjahat, dan diadili salah," kata Djokovic tentang apa yang dicuitkan Euronews.Â
Belum lagi kalau dia mencermati ucapan komentator Televisi Nine, John Fitzgerald yang memilih kata-kata: "Dia baru saja kabur dari lapangan. Sepertinya dia pergi tanpa izin. Maksud saya, angka baru 3-2 set pertama gitu loh...," kata Fitzgerald.
Sementara kepada pers setelah pertandingan, Djokovic mengaku mengatakan: "Ketika saya bergegas mau keluar lapangan, dia (wasit Aurelie Tourte) memanggil saya.Â
Dan setahu saya dia mengatakan, cepat segera kembali ke lapangan... Saya harus bergegas. Toilet ada di seberang lapangan," ungkap Djokovic, menerangkan apa yang dikatakan wasit, "wasit hanya mengatakan, saya tidak punya waktu ke toilet, hanya (boleh) ganti kaus,"
Kepada wartawan-wartawan Serbia Kamis malam itu, Djokovic juga mengatakan: "Lagi-lagi saya ditempatkan pada situasi dimana saya harus bereaksi secara terbuka pada publik. Ini adalah yang kedua kalinya dalam enam bulan terakhir, saya bersoal dengan Eurosport. Saya tahu, Eurosport baru saja bikin perusahaan baru di London untuk menjalankan media sosial mereka. Dikelola orang baru, dan saya dapat konfirmasi dari mereka soal itu...,"
"Saya tidak ingat lagi persisnya peristiwa enam bulan lalu. Tetapi pada waktu itu saya mengatakan: tak akan melakukan wawancara apapun dengan Eurosport. Waktu itu, mereka minta maaf dan selesai persoalan. Tetapi kini mereka bikin sensasi lagi, suatu hal yang menurut saya dibuat di luar konteks," kata Djokovic pula.
"Tetapi setelah reaksi saya hari ini (Kamis 26 Januari 2023), Eurosport kemudian menghapus kutipan (footage) adegan itu (adegan saat Djokovic minta izin wasit Aurelie, dan menyelinap pergi ke kamar mandi meninggalkan lapangan pertandingan)," kata Djokovic.
Setelah itu, Djokovic mengaku dikontak mantan-mantan pemain top dunia Mats Wilander, Boris Becker, juga bahkan diwawancara Barbara Schett setelah Eurosport menghapus "adegan toilet" yang dipergunjingkan di pertandingan pertama Djokovic vs Roberto Carballes Baena di hari pertama. "Saya tahu mereka (Mats Wilander, Boris Becker, Barbara Schett) bekerja untuk Eurosport...," ungkap Djokovic pula.
"Tetapi tidak ada satu pun mereka (Eurosport) yang meminta maaf saya secara terbuka kepada publik, selain minta maaf secara pribadi. Tidak terbuka..," kata Djokovic. Padahal, sebagai salah satu stasiun penyiar resmi Australia Terbuka, "semestinya mereka bisa menyiarkan permintaan maaf pada saya secara terbuka," katanya.
Yang pasti, Djokovic sudah mendapat keringanan luar biasa dari pemerintah Australia, yang telah mendeportasinya saat tiba di Australia Terbuka tahun lalu. Dalam peraturan resmi, semestinya orang yang dideportasi dari Australia tidak boleh masuk lagi Negeri Kanguru itu dalam jangka waktu tiga tahun. Dan ternyata, khusus untuk Djokovic, ia diberi privilege untuk bisa ikut bertanding lagi di Australia Terbuka kali ini... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H