Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tanpa Pesona Victor Axelsen dan Kunlavut Vitidsarn

25 Januari 2023   07:20 Diperbarui: 25 Januari 2023   12:50 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Victor Axelsen dan Kunlavut Vitidsaarn (Foto BWF.Official)

Thailand justru berkembang di tunggal putra dan di tunggal putri. Sebelum Kunlavut Vitidsarn di tahun 2017, 2018, 2019, negeri Gajah Putih ini juga sudah melahirkan pemain putri juara yunior dunia Ratchanok Intanon (2009, 2010, 2011). Dua tahun kemudian, 2013, Ratchanok Intanon -- yang penggemar juara Olimpiade 1992 Susi Susanti ini -- malah juara dunia senior.

Sudah saatnya, Indonesia mulai berpaling untuk memunculkan pemain-pemain juara yunior dunia, sebelum tersapu dari percaturan senior di tahun-tahun mendatang. Lha wong mempelopori kejuaraan yunior dunia, kok malah melempem?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun