Di bawah kedua ini, masih ada The Minions Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (juara All Englend 2017, 2018) yang belakangan boleh dikata menurun, serta juara All England 2022 Bagas Maulana/Moh Shobibul Fikri. Banyak pilihan di ganda putra. Termasuk di bawah mereka, masih ada lagi.
Catatan khusus, pasangan Bagas Maulana/Moh Shohibul Fikri -- yang memiliki kecepatan dan ketajaman mendekati gaya permainan pasangan legendari dulu, Tjuntjun dan Johan Wahyudi -- membuat kejutan tersendiri, ketika dalam penampilan debut mereka di All England 2022, mereka langsung juara. All England, sudah menjadi tradisi merupakan turnamen barometer dunia. Siapa yang tampil juara di turnamen ini, biasanya memiliki prospek cerah...
Meski masih memiliki prospek cerah, setidaknya di ganda putra namun menurut Tan Joe Hok, Indonesia mesti bebenah. Mencari materi baru, terutama di tunggal putra, tunggal putri, ganda putri dan juga ganda campuran.
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christy masih terbaik dari Indonesia sampai saat ini. Tetapi sudah waktunya mencari materi baru lagi, melalui talent scouting yang lebih cermat. Bukan sekadar juara di seleksi, akan tetapi juga memiliki prospek seperti dulu Indonesia menemukan pemain sekelas Alan Budikusuma, Ardy Wiranata, Hermawan Susanto, Joko Supriyanto di era-era menjelang Olimpiade Barcelona 1992. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H