Mati-matian Vietnam menghindari kekalahan dari Thailand di Leg 1 Final Piala Mitsubishi AFF 2022 di kandang sendiri. Sampai-sampai gawang Doan Van Lam yang selama AFF2022 ini belum pernah kemasukan, dibobol dua gol oleh Teerathon Bunmathan dan kawan-kawan 2-2 (1-0). Kini gawang Doan Van Lam sudah nggak perawan lagi...
Thailand sungguh main luar biasa. Turun di awal turnamen seperti "bebek lumpuh", sama sekali tidak dijagokan meski enam kali juara. Di Piala AFF 2022 kali ini tujuh dari 11 pemain utama starternya tak bisa memperkuat timnas. Dan toh berhasil tampil cemerlang menahan seri tim tuan rumah Vietnam di lapangan My Dinh, Hanoi, Jumat (13/01/2023) malam.
Kepiawaian pelatih berdarah Brasil-Jerman, Alexandre Polking benar-benar jitu. Ia mampu membuat tim bebek lumpuh Thailand menjadi garang. Taktiknya, Polking memaksimalkan pemain yang ada. Menarik ke depan pemain yang biasa main di back sayap kiri, Teerathon Bunmathan menjadi gelandang bertahan dan sekaligus pengatur permainan (play maker).
Dan sungguh, Teerathon disulap menjadi jantung permainan Thailand yang keren. Seluruh gol dan nyaris setiap peluangThailand pun berkat umpan-umpan back sayap pemain klub terkenal Thailand, Buriram United. Buriram adalan tim urutan teratas Liga Thailand.
Unggul Duluan
Vietnam tampil menekan sejak awal. Dan tak seberapa lama, pada menit ke-24 gawang yang dijaga Kittipong Kittipong Phuthawchuek pun kebobolan. Kurang dari setengah jam, Nguyen Tien Linh penghancur gawang Malaysia di semifinal, kembali beraksi. Gol cantik Tien Linh di gawang Thailand membuat Vietnam unggul dan bertahan sampai turun minum. Sekaligus, menempatkan Nguyen Tien Linh berada di puncak pencetak gol (top scorer) Piala AFF 2022 kali ini, bersama Teerasil Dangda dengan masing-masing 6 gol. Teerasil Dangda tak diturunkan pelatih Thailand  Alexandre Polking lantaran cedera di semifinal sebelumnya.
Di babak kedua kedua, serangan-serangan Vietnam yang dibangun back sayap Doan Van Hau (kali ini main bersih, tidak main keras), terus bertalu-talu serangannya. Tetapi ketenangan playmaker Thailand Teerathon Bunmathan perlu diacungi jempol. Teeraton terus konsisten membangun serangan dari lini tengah. Dan bergantian, umpan-umpan panjang, maupun umpan terobosannya mampu memporak-perandakan pertahanan Vietnam.
Situasi menjadi terbalik di babak kedua. Vietnam, main di kandang sendiri menjadi tertekan. Apalagi setelah kemasukan gol dari pemain asal klub Muangthong United, Poramet Artwilai di menit 48. Menyusul kemudian, gol kedua Thailand melalui gol pemain pengganti, Sarach Yoyen di menit 62. Thailand bahkan kemudian terus unggul sampai tiga menit sebelum peluit panjang berbunyi.
Kedua gol Thailand itu berasal dari umpan cantik Teerathon Bunmathan. Poramet Artwilai mendapat umpan lambung yang akurat, sehingga Artwilai sprint menuju gawang Doan Van Lam yang belum pernah kebobolan satu gol pun selama turnamen AFF 2022. Poramet pun membuat Doan Van Lam salah langkah, dan gol Poramet menjaring tanpa tertepis.
Gol kedua pun tak kurang cantik. Dari lini tengah, lurus di muka gawang, Teerathon Bunmathan dengan tenang memberi umpan terobosan, dan disambar menyilang Sarach Yoyen yang belum lama masuk lapangan menjadi pemain pengganti. Gol Sarach pun tak tertepis Doan Van Lam, kiper Vietnam berdarah Rusia yang bertinggi tubuh 189 cm ini.
Menguntungkan Thailand
Pelatih asal Korea, Park Hang-Seo sempat lemas tersandar di pojokan bangku pelatih. Dan baru melonjak kegirangan setelah di menit 87, pemain segar yang baru masuk mengganti, Vu Van Tanh menggetarkan gawang Kittipong. Berawal dari sepak pojok, sempat kemelut di gawang, ditarik ke belakang ke arah Vu Van Tanh pada posisi bebas. Vu Van Tanh pun melayangkan tendangan mendatar, dan tak mampu ditepis kiper Kittipong.
Namun toh posisi seimbang 2-2 di kandang Vietnam, itu merupakan angka menguntungkan bagi Thailand. Tinggal 1 gol di gawang Vietnam nanti di Leg 2 Final pada (16/01/2023) di kandang Thailand, sudah cukup membawa Tim Gajah Putih ini meraih gelar juara AFF yang ketujuh kalinya.
Thailand, juara Piala AFF enam kali 1996, 2000, 2002, 2014, 2016 dan 2020. Sementara Vietnam juara Piala AFF 2008 dan 2018. Pelatih Vietnam, Park Hang-Seo ingin menjadikan turnamen Piala AFF ini menjadi kejuaraan terakhir setelah melatih Vietnam 10 tahun terakhir. Sementara Thailand, yang semula tidak difavoritkan, kini malah berpeluang besar untuk menjuarai tujuh kali Piala AFF 2022 kali ini.
Partai final kali ini, memang merupakan partai final ideal. Dua tim yang tampil di akhir pertandingan, merupakan tim terbaik Piala AFF 2022. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H