Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Doan Van Hau Mestinya Kena Kartu Merah

7 Januari 2023   07:59 Diperbarui: 9 Januari 2023   09:29 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doan Van Hau/Antara Foto Sigid Kurniawan

Menurut surat kabar itu, Kenshiro Daniels maupun Thierry Bin satu pandangan, bahwa VAR tidak perlu digunakan di Piala AFF 2022. Kata Daniels: "Pakai VAR justru menghambat permainan. Saya tak setuju keputusan wasit didasarkan VAR, menentukan offside atau tidak, hanya dengan sentuhan jari. Nggak usahlah VAR..," kata Daniels.

Sementara kata Thierry Bin: "VAR merenggut keajaiban dari permainan sepak bola. Dan menurut saya, itupun tidak selalu benar. Lebih baik, nikmati permainan saja permainan," katanya. Mungkin keajaiban yang dimaksud, kalau saja ada VAR tidak akan ada "keajaiban tangan Tuhan" dilakukan Diego Maradona di Piala Dunia 1986.

Kejadian gol ajaib Diego Maradona itu terjadi di perempat final, ketika Argentina berhadapan dengan Inggris. Kalau itu kedudukan 0-0, sebelum di menit 51, dengan "ajaib"nya Maradona menceploskan gol dengan tangannya. Kejadian berlangsung dalam hitungan detik, sehingga Ali Bennaceur wasit Tunisia mengesahkan gol tersebut. Empat menit kemudian, Maradona benar-benar mencetak gol "murni" dan Inggris memperkecil ketinggalan sehingga kemenangan Argentina 2-1.

Kalau saja ada VAR, maka tiada akan tertulis dalam sejarah sepak bola dunia, ada "gol tangan Tuhan" dari Maradona di Piala Dunia 1986. Seperti kata Thierry Bin: "... took the magic out of the game because it stops it...," katanya, "Just play the game and enjoy it,"  Kata Thierry. Maka nggak usahlah pakai VAR...

Dan Piala AFF 2022 pun tidak menerapkan "asisten wasit dari balik komputer" (VAR). Di Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA bahkan tidak hanya melibatkan satu orang untuk asisten di balik ruang komputer VAR. Akan tetapi tiga orang! Meski demikian, pakai atau tidak pakai para asisten wasit yang bekerja di balik komputer itu, sebenarnya terpulang pada wasit di lapangan. Kalau tidak perlu bantuan VAR, tangan dia juga tidak melambaikan ke publik (gerakan tangan membentuk kotak, tanda lihat dulu layar video), untuk minta bantuan asisten-asisten wasit dari ruang komputer.

Apakah kalau pakai VAR, akan "took the magic out of the game"? Menurutku sih nggak juga. Tergantung juga dari wasitnya di lapangan. Kalau wasit di lapangan pengen membiarkan "keajaiban tetap terjadi" di lapangan? Ya kedua tangan dia nggak usah bikin gerakan kotak di atas kepalanya, untuk melihat VAR. Bodo amat kejadian di lapangan. Let the magic happens. Gitu ajah... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun