Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tim Asia Serasa Eropa Berkat Naturalisasi

4 Januari 2023   03:58 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:09 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ada lagi, Jose Santamaria yang di kemudian hari terkenal sebagai Manajer Pelatih Timnas Spanyol. Ia kelahiran Uruguay dan kemudian pindah jadi warga Spanyol. Dan setelah sempat bermain untuk Timnas Uruguay, Jose Santamaria Iglesias ini pindah ke Spanyol dan menghabiskan waktu 18 tahun bermain untuk klub ternama Real Madrid.

Michel Platini -- bintang legendaris kelahiran Perancis yang berdarah Italia, serta membawa klub raksasa Juventus di Italia menjadi juara Piala Champions 1985. Platini pernah pindah sesaat jadi warga negara Kuwait (1988) hanya untuk bisa tampil bermain dalam sebuah pertandingan persahabatan selama 21 menit, atas permintaan seorang Emir di Kuwait...

Statuta FIFA Berubah

Maka FIFA sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas perkembangan sepak bola dunia pun memperketat peraturan, ketika terjadi banyak simpang siur kewarga-negaraan pemain-pemain sepak bola dunia. Bulan Januari 2004, FIFA mengeluarkan peraturan baru tentang eligibilitas pemain untuk bisa mewakili satu negara.

Menurut statuta FIFA Januari tahun 2004 ini, pemain hanya diperbolehkan main untuk satu negara pada jenjang junior, dan kemudian baru boleh pindah main ke tingkat internasional untuk negara lain setelah dewasa. Dengan syarat, permohonan pindah warga negara diajukan sebelum ulang tahun ke-21.

Bulan Maret tahun yang sama, 2004, FIFA mengubah kebijakan menjadi lebih longgar tentang eligibilitas pemain sepak bola. Hal ini dilakukan sebagai reaksi atas trend naturalisasi pemain di berbagai negara yang sulit dibendung. Diantaranya Qatar dan Togo yang melakukan "naturalisasi" pemain yang lahir dan besar di tempat lain dan tidak memiliki hubungan leluhur yang jelas dengan kewarganegaraan yang baru.

Menurut keputusan Komite Darurat FIFA, pemain harus dapat menunjukkan "hubungan yang jelas" dengan negara tempat mereka, bukan tempat kelahirannya akan tetapi negara yang ingin diwakili. 

Putusan ini secara eksplisit menyatakan bahwa, seseorang pemain harus memiliki setidaknya satu orang tua atau kakek nenek yang lahir di negara tersebut. Atau pemain tersebut harus sudah tinggal di negara tersebut selama dua tahun terakhir.

Terakhir, FIFA di bawah kepemimpinan Presiden Gianni Infantino pada Januari 2021 melembagakan secara menyeluruh sistem eligibilitas pemain, memungkinkan pemain yang terikat dengan kewarganegaraan atau memiliki hubungan yang jelas dengan negeri tersebut, boleh pindah mewakili tim junior dan bahkan timnas senior negara tersebut.

Nah, praktik naturalisasi pemain asing itu kini terlihat jelas di kejuaraan terbesar kawasan ASEAN, di Piala AFF 2022. Berduyun-duyun pemain keturunan pindah warga negara lain demi memenuhi tawaran untuk memperkuat tim nasional sepak bola. 

Istilah yang populer untuk para pemain seperti ini, mereka populer disebut pemain-pemain naturalisasi... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun