Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Oh, Witan.. Jangan, Jangan Lagi Terulang Kembali

2 Januari 2023   06:39 Diperbarui: 2 Januari 2023   20:59 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tiga hari berlalu. Dan Senin (2/1/2023) hari ini Indonesia sudah harus menghadapi Filipina di kandang lawan. Tetapi publik sepak bola Indonesia belum mau melupakan Witan Sulaeman ketika gagal menggulirkan gol ke gawang kosong yang dijaga Kittipong Phootawchuek. Coba guliran bola bergeser ke mulut gawang, maka Indonesia akan tercatat menang lawan Thailand setelah enam tahun lamanya. Thailand terakhir dikalahkan kesebelasan Indonesia di ASEAN Football Federation pada Piala AFF 2016.

Momen sial itu terjadi ketika itu Indonesia melawan Thailand di pertandingan ketiga grup A penyisihan Piala AFF di Gelora Bung Karno Senayan, Kamis (29/12/2022). Tepatnya di menit ke-39, kala itu kiper Thailand sudah keluar dari kotak penalti, untuk menghalau bola yang digiring Witan Sulaeman. Namun bola yang sudah di depan gawang kosong itu justru digulirkan pelan persis di samping luar tiang dekat. Bola pun menggulir tanpa terhalau di luar.

Pelatih asal Korea Shin Tae-yong sampai berlutut lemas, kecewa di pinggir lapangan, ketika melihat Witan gagal menjaring gol. Hari berikut, kegagalan Witan sampai diberitakan media Korea, negeri asal pelatih timnas Indonesia itu.

"Witan Sulaeman hanya menghadapi gawang kosong. Pemain timnas Indonesia itu tidak bisa menuntaskan. Sulit untuk tidak menyesali momen emas yang terlewatkan itu...," tulis media Korea News Nate, Jumat (30/12/2022).

"Pelatih Shin Tae-yong bahkan berlutut dan hanya bisa menundukkan kepalanya di pinggir lapangan," tulis media itu pula. Dan Shin Tae-yong pun terlihat lemas di pinggir lapangan. Adegan itu terjadi saat di tribun kehormatan ada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Dalam jumpa pers, Shin Tae-yong berkilah, menyebut hal itu sebagai sebuah ketidak-beruntungan. "Witan itu salah satu pemain dengan finishing terbaik di tim ini. Berikut setelah ini, tidak ada alasan lagi. Ia wajib mencetak gol," kata Shin Tae-yong.

Sepuluh Pemain

Nasib sial itu ternyata terus berlanjut di babak kedua. Marc Klok berhasil membuka keunggulan bagi Indonesia ketika di menit ke-50 ia berhasil menjaringkan gol melalui titik penalti, setelah Theerathon handsball saat memblok tendangan pemain sayap Asnawi Mangkualam.

Kurang dari setengah jam terakhir, tepatnya di menit 62, Sanrawat Dechmitr yang baru saja masuk menggantikan Channarong Promsrikaew, kena kartu merah setelah mengganjal keras gelandang Saddil Ramdani dari belakang. Sekitar seperempat jam kemudian, menit 79, justru Thailand yang tinggal bermain dengan sepuluh pemain menjaringkan gol balasan di gawang Nadeo Argawinata melalui tendangan manis Sarach Yoyen 1-1...

bolasport.com
bolasport.com

Maka kesempatan emas Indonesia untuk menundukkan Thailand pertama kali dalam enam tahun terakhir pun hilang percuma. Thailand, yang sudah enam kali juara Piala AFF terakhir dikalahkan Indonesia di Piala AFF 2016. Catatan rekor pertemuan, Indonesia kalah empat kali lawan tim Gajah Putih Thailand. Tiga kali seri, dan hanya satu kali menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun