Cerita sukses Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar setelah penantian bersejarah 36 tahun hampir pasti akan tiada akhir ditulis dari sekarang. Dan tentunya keajaiban demi keajaiban bintangnya, Lionel Messi (35) akan terus diungkap manis di ujung karirnya. Post factum, Argentina kini juara dunia 2022 menambah sederetan catatan rekor dari kaki dan kepala Messi. Lihat catatan tentang Messi yang terungkap di bawah ini.
Dari kaki dan kepala Messi, ia sudah menjaringkan 26 gol untuk tim nasionalnya Argentina -- dengan 13 gol di Piala Dunia serta 13 gol di Copa America -- itu sudah mengungguli produktivitas bintang legendaris Amerika Latin dari Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima (dikenal sebagai Ronaldo saja sebelum melejitnya nama Ronaldo yang lain Christiano Ronaldo dari Portugal).
Dunia juga akan terus mencatat Messi, yang menjadi pemain pertama dalam sejarah, mencetak gol terus dari sejak fase penyisihan grup menuju 16 besar, perempat final, semifinal dan bahkan final di Piala Dunia. Messi bahkan menyingkirkan nama besar legendaris Pele dari Brasil dalam hal ini.
Jangankan di Amlat. Bahkan di Eropa pun catatan Messi juga tak kalah dari pemain Eropa. Pemain Perancis Karim Benzema -- yang absen karena cedera sebelum Piala Dunia 2022 Qatar -- boleh menjadi pemain terhebat dunia, dengan gelar prestise Ballon d'Or 2022.Â
Messi lebih hebat lagi, ia sudah tujuh (7) kali dapat Ballon d'Or, melebihi siapapun. Ballon d'Or adalah penghargaan tahunan sepak bola yang mula pertama diselenggarakan oleh majalah Perancis, France Football (1956). Namun antara 2010-2015, disepakati oleh FIFA sebagai gelar resmi oleh FIFA untuk World Player of the Year. Sampai saat ini.
Kini Lionel Messi boleh kalah lawan pemain Perancis, Kylian Mbappe (23) di daftar top skor Piala Dunia. Messi 7 gol, Mbappe 8 gol. Mbappe dapet Sepatu Emas sebagai top skorer tertinggi di Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi Messi menyabet gelar Pemain Terbaik Piala Dunia 2022, piala bola emasnya.
Dan bahkan di tingkat klub, (hampir sepanjang karirnya Messi di FC Barcelona, namun sejak 2021 di Paris St Germain di Perancis bersama Mbappe), Messi ikut membawa 35 trofi bagi klubnya. Terdiri dari 4 juara antarklub Eropa, Piala Champions. Ditambah 10 gelar juara La Liga di Spanyol, 7 Copa del Rey, 3 juara Club World Cup, 3 Piala Super UEFA, serta 8 gelar juara Super Cup Spanyol...
Kalau toh para petaruh yang menjagokan Perancis ingin berhibur diri? Ya dijejerkan saja prestasi Messi dan Mbappe pada usia yang sama, 23 tahun. Maka, Mbappe kini masih lebih unggul dari Messi dalam hal jumlah gol, Messi 108 Mbappe 222 pada usia semuda itu. Messi assist (mengumpan gol) 82, Mbappe 111. Dalam usia tersebut, Messi 57 kali tampil untuk tim nasional, Mbappe sudah 63 kali. Messi sudah mencetak gol 17 kali, Mbappe pada usia 23 sudah 33 gol. Juga dalam hal jumlah berapa kali bermain di tim nasional, pada usia 23 Tahun. Messi baru 269 kali, Mbappe sudah 302 kali di tim nasional...
Sport Jantung Habis
Partai final Piala Dunia antara Argentina vs Perancis ini sungguh bakal tercatat sebagai salah satu partai final yang paling meremas jantung. Bagaimana tidak? Dari sejak awal, sport jantung pun terus terjadi. Â Sampai perpanjangan waktu, dan bahkan dalam adu penalti yang dimenangkan Messi cs.
Paruh 90 menit pertama, Argentina yang didorong semangat "It's Now or Never" -- kapan lagi juara Piala Dunia setelah 36 tahun -- seperti akan menang lebih cepat. Ketika turun minum setelah 45 menit Argentina unggul 2-0. Messi membuka gol dari titik penalti karena, Angel Di Maria diganjal pemain Perancis Dembele. Lebih seru lagi, Di Maria yang terus disimpan Argentina sampai babak final karena cedera, ternyata mampu mengacak-acak pertahanan juara bertahan Perancis dari sisi sayap kiri. Di Maria bahkan mencetak gol cantik, dan membuat kubu Argentina menggelegak.
Ketinggalan 0-2, membuat pelatih Perancis Didier Deschamps langsung ambil tindakan -- mengganti Dembele dan juga pemain depannya Olivier Giroud keluar lapangan. Padahal mereka adalah dua pemain yang membawa Perancis ke babak final melewati Maroko dengan gemilang. Sampai turun minum belum juga terkejar oleh Perancis.
Paruh kedua, kemenangan Argentina tidak berlangsung lama. Menit 80 giliran gawang Martinez bobol akibat tendangan dari titik penalti Kylian Mbappe, serta gol cantik Mbappe lagi satu menit kemudian. Posisi 2-2 membawa Argentina dipaksa ke perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Gol Messi di perpanjangan waktu, 3-2 membuat pelatih Perancis Didier Deschamps mengganti play makernya, Antoine Griezmann geluar lapangan. Dan Mbappe kembali menyamakan dengan gol ketiganya, 3-3. Nah, di adu penalti lah rupanya nasib Perancis ditentukan. Di kubu Perancis keburu, para algojo golnya seperti Antoine Griezmann, Dembele dan Giroud sudah ditarik dari lapangan. Mbappe masih bisa mencetak gol di adu penalti, sehingga membuat dirinya sebagai top skorer.Â
Tetapi gelandang Perancis Tchouameni dan pemain cadangan Kingsley Coman gagal, sehingga Perancis ketinggalan 1-3 di adu penalti. Kolo Muani yang masuk setelah Dembele dan Giroud diganti perpanjangan waktu, masih berhasil menjaringkan gol penalti, 3-2. Penentu kemenangan adalah tendangan penalti keempa Argentina melalui pemain cadangan Argentina Gonzalo Montiel. Montiel gol, dan hasil penalti 4-2 tak terkejar lagi lantaran giliran penalti Perancis tinggal tersisa satu tendangan.
Petaruh Boncos
Tidak kalah seru, akibat kemenangan Argentina meraih gelar juara Piala Dunia setelah terakhir tahun 1986. Terutama di kalangan pasar taruhan. Lantaran tidak sedikit mereka pegang juara bertahan Perancis, karena dalam pertemuan terakhir dengan Argentina di 16 besar Piala Dunia 2018, Argentina kalah. Apalagi melihat serangan-serangan balik Perancis sampai menjelang final, terlihat cepat terutama melalui Kylian Mbappe dan strikernya Olivier Giroud dan play maker Antoine Griezmann.
Tidak mengherankan, jika pasar taruhan dijagokan imbang 1-1, baik oleh pasar taruhan di Amerika (Bet MGM), Inggris (Sky Bet) dan Australia (Ladbrokes). Artinya, diperkirakan akan terjadi perpanjangan waktu setelah 2 x 45 menit pertama.
Lebih gila lagi, "petaruh gokil" dunia pemusik rapper Kanada peraih Grammy Award, Aubrey Drake Graham, kalah taruhan senilai Rp 15 milyar (2,75 juta dollar AS) untuk pertarungan Argentina vs Perancis. Padahal, Drake sudah menjagokan Argentina juara.Â
Hanya saja Drake, yang di kalangan petaruh kakap dunia disebut sebagai "kutukan Drake" karena sering manjur bertaruh, ia menjagokan "Argentina juara sertelah 90 menit Pertarungan". Ternyata perpanjangan waktu dan bahkan Argentina juara melalui adu penalti.. Boncos dah Drake...
Tetapi ini bukan kekalahan besar Drake yang pertama. Sebelum ini, Drake juga pernah kalah dalam pertaruhan untuk pertandingan bela diri, UFC. Drake kehilangan 2 juta dollar  lantaran juara bertahan UFC, Israel Adesa gagal mempertahankan gelar lawan penantangnya, Alex Pereira bulan lalu.
Nah, makanya jangan berani-berani kamu taruhan besar. Nanti bisa Boncos seperti Drake. Padahal ia sudah memegang Argentina juara Piala Dunia... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H