Paruh 90 menit pertama, Argentina yang didorong semangat "It's Now or Never" -- kapan lagi juara Piala Dunia setelah 36 tahun -- seperti akan menang lebih cepat. Ketika turun minum setelah 45 menit Argentina unggul 2-0. Messi membuka gol dari titik penalti karena, Angel Di Maria diganjal pemain Perancis Dembele. Lebih seru lagi, Di Maria yang terus disimpan Argentina sampai babak final karena cedera, ternyata mampu mengacak-acak pertahanan juara bertahan Perancis dari sisi sayap kiri. Di Maria bahkan mencetak gol cantik, dan membuat kubu Argentina menggelegak.
Ketinggalan 0-2, membuat pelatih Perancis Didier Deschamps langsung ambil tindakan -- mengganti Dembele dan juga pemain depannya Olivier Giroud keluar lapangan. Padahal mereka adalah dua pemain yang membawa Perancis ke babak final melewati Maroko dengan gemilang. Sampai turun minum belum juga terkejar oleh Perancis.
Paruh kedua, kemenangan Argentina tidak berlangsung lama. Menit 80 giliran gawang Martinez bobol akibat tendangan dari titik penalti Kylian Mbappe, serta gol cantik Mbappe lagi satu menit kemudian. Posisi 2-2 membawa Argentina dipaksa ke perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Gol Messi di perpanjangan waktu, 3-2 membuat pelatih Perancis Didier Deschamps mengganti play makernya, Antoine Griezmann geluar lapangan. Dan Mbappe kembali menyamakan dengan gol ketiganya, 3-3. Nah, di adu penalti lah rupanya nasib Perancis ditentukan. Di kubu Perancis keburu, para algojo golnya seperti Antoine Griezmann, Dembele dan Giroud sudah ditarik dari lapangan. Mbappe masih bisa mencetak gol di adu penalti, sehingga membuat dirinya sebagai top skorer.Â
Tetapi gelandang Perancis Tchouameni dan pemain cadangan Kingsley Coman gagal, sehingga Perancis ketinggalan 1-3 di adu penalti. Kolo Muani yang masuk setelah Dembele dan Giroud diganti perpanjangan waktu, masih berhasil menjaringkan gol penalti, 3-2. Penentu kemenangan adalah tendangan penalti keempa Argentina melalui pemain cadangan Argentina Gonzalo Montiel. Montiel gol, dan hasil penalti 4-2 tak terkejar lagi lantaran giliran penalti Perancis tinggal tersisa satu tendangan.
Petaruh Boncos
Tidak kalah seru, akibat kemenangan Argentina meraih gelar juara Piala Dunia setelah terakhir tahun 1986. Terutama di kalangan pasar taruhan. Lantaran tidak sedikit mereka pegang juara bertahan Perancis, karena dalam pertemuan terakhir dengan Argentina di 16 besar Piala Dunia 2018, Argentina kalah. Apalagi melihat serangan-serangan balik Perancis sampai menjelang final, terlihat cepat terutama melalui Kylian Mbappe dan strikernya Olivier Giroud dan play maker Antoine Griezmann.
Tidak mengherankan, jika pasar taruhan dijagokan imbang 1-1, baik oleh pasar taruhan di Amerika (Bet MGM), Inggris (Sky Bet) dan Australia (Ladbrokes). Artinya, diperkirakan akan terjadi perpanjangan waktu setelah 2 x 45 menit pertama.
Lebih gila lagi, "petaruh gokil" dunia pemusik rapper Kanada peraih Grammy Award, Aubrey Drake Graham, kalah taruhan senilai Rp 15 milyar (2,75 juta dollar AS) untuk pertarungan Argentina vs Perancis. Padahal, Drake sudah menjagokan Argentina juara.Â
Hanya saja Drake, yang di kalangan petaruh kakap dunia disebut sebagai "kutukan Drake" karena sering manjur bertaruh, ia menjagokan "Argentina juara sertelah 90 menit Pertarungan". Ternyata perpanjangan waktu dan bahkan Argentina juara melalui adu penalti.. Boncos dah Drake...
Tetapi ini bukan kekalahan besar Drake yang pertama. Sebelum ini, Drake juga pernah kalah dalam pertaruhan untuk pertandingan bela diri, UFC. Drake kehilangan 2 juta dollar  lantaran juara bertahan UFC, Israel Adesa gagal mempertahankan gelar lawan penantangnya, Alex Pereira bulan lalu.
Nah, makanya jangan berani-berani kamu taruhan besar. Nanti bisa Boncos seperti Drake. Padahal ia sudah memegang Argentina juara Piala Dunia... *