Tim Piala Dunia Perancis tinggal melawan Argentina dalam hitungan jam Minggu (18/12) malam ini. Tetapi apakah bintang terbaik Eropa, peraih Ballon d'Or asal Real Madrid Karim Benzema (34) akan diturunkan oleh pelatih Didier Deschamps lawan Messi cs atau tidak, masih menggelayut tanda-tanya besar.
Spekulasi turun tidaknya striker top Perancis ini terus berkecamuk. Lantaran sampai menjelang final lawan Argentina, nama Karim Benzema masih tertera di antara 26 nama pemain timnas Perancis di Piala Dunia Qatar 2022.Â
Sementara, Benzema sendiri sejak awal dimulainya putaran final Piala Dunia tiga pekan lalu, malah sudah terbang balik ke Spanyol untuk menunggu kesembuhan serta berlatih dengan klubnya, Real Madrid.
Pekan ini, Benzema sudah turun di ujicoba tanding melawan klub Leganes yang berakhir imbang 1-1. Namun Real Madrid terkesan enggan mendukung bintang lini depan terbaik Eropa ini diturunkan manajer tim Perancis, Didier Deschamps untuk melawan Lionel Messi cs dari Argentina. Meskipun, secara khusus Presiden Perancis Emanuel Macron mengundang bintang Real Madrid itu terbang ke Qatar lagi.
Dalam jumpa pers terakhir di Qatar, manajer pelatih Didier Deschamps bahkan menjawab pertanyaan wartawan dengan menyeringai, enggan menjawab, dan bahkan mengatakan, "Silakan pertanyaan berikutnya....," menurut surat kabar Inggris, The Daily Mail dan juga The Sun pekan ini.
Cedera paha yang diderita Karim Benzema menjelang Piala Dunia, memaksanya tidak turun sejak awal penyisihan grup sampai Perancis lolos gemilang ke final. Bahkan absennya Benzema seperti membuahkan "blessing in disguise".Â
Tim Perancis malah menemukan kekompakan baru, dengan Olivier Giroud di ujung tombak. Trio Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan Giroud makin mantap. Terbukti, Mbappe menjadi pencetak gol terbanyak Piala Dunia seperti juga Lionel Messi dari Argentina, dengan total lima gol. Sedangkan Olivier Giroud menyusul dengan empat gol.
Tim Mega Bintang
Juara bertahan, Perancis, memang tengah diterpa cedera pemain-pemainnya bahkan sebelum putaran final Piala Dunia Qatar bergulir.Â
Selain Benzema, juga cedera bintang Perancis Paul Pogba, N'Golo Kante, Presnel Kimpembe, dan Christopher Nkunuku serta Mike Magnan. Dan toh Perancis tetap diperkuat pemain-pemain Mega Bintangnya, Kylian Mbappe dan gelandang penyerang yang sangat dinamis pergerakannya di lapangan, Antoine Griezmann maupun ujung tombaknya Olivier Giroud tanpa Benzema.
Melaju ke final pun Perancis dengan lenggang. Pemain pertahanannya Lucas Hernandez boleh cedera, robek ligamennya di awal putaran. Tetapi ternyata keponakannya, Theo Hernandez pun mampu menggantikan dan bahkan mencetak gol tercepat -- hanya perlu 44 detik turun sebagai pengganti -- dan mencetak gol di gawang Maroko di semifinal.
Meski banyak didera cedera, dan pekan ini bahkan diterpa isu pemain-pemainnya sebagian kena "flu onta", Perancis tetap masih dijagokan. Sehingga sentimen di dunia pertaruhan dunia pun masih terbagi, antara menjagoi Argentina atau Perancis.
Argentina secara emosional menjerat hati publik, termasuk publik sepak bola Indonesia untuk dijagokan juara. Karena jika menang, maka Argentina akan terukir dalam sejarah, kembali juara setelah sekian lama.Â
Dua kali Argentina juara Piala Dunia 1978 dan 1986. Rakyat Argentina akan menangis, kalau tim pujaan mereka Lionel Messi cs tak berhasil memboyong Piala Dunia. Perlu pula diingat, Argentina tiga kali runner up, 1930, 1990 dan 2014.
Rekor pertemuan melawan Perancis memang Argentina masih unggul 2-1 di Piala Dunia. Akan tetapi Perancis berhasil menyingkirkan Argentina di babak 16 besar di Piala Dunia 2018, dalam perjalanan Perancis juara. Belum lagi tim asuhan Lionel Scaloni ini diterpa 12 kartu kuning termasuk Messi. Bahkan 9 kartu di antaranya diperoleh saat bertanding melawan Belanda di semifinal.
Pelatih Argentina, Lionel Scaloni mengaku timnya dalam kondisi terbaiknya meski sudah habis digojlok berbagai pertandingan keras selama sebulan penuh di Qatar. Semua masih fit. Kecuali, tentunya bintang mereka Angel Di Maria serta Paulo Dybala yang terus duduk di bangku cadangan sampai final kali ini.
Sudah terbukti pula, Lionel Messi selalu moncer dari sergapan-sergapan 'marking' lawan-lawannya. Ia bahkan mampu menunjukkan kerjasama yang baik menjelang final, berduet dalam upaya mencetak gol dengan Julian Alvarez.
Perancis memang tidak akan mudah dihadapi. Bahkan dijagokan juara lagi. Dan nyatanya dua kali tampil di partai final Piala Dunia, tahun 1998 dan 2018, dan dua-duanya juara. Besar kemungkinan Perancis akan menyamakan kedudukan menjadi pertemuan dengan Argentina 2-2 serta membuyarkan mimpi panjang Argentina untuk tampil kembali sebagai juara dunia, setelah 36 tahun.
Secara emosional, publik Indonesia sepertinya lebih suka Argentina juara sehingga Messi (35) mengakhiri karirnya dengan manis. Tetapi tentu, tidak boleh lupa bahwa publik dunia juga menjagokan Perancis dengan pemain-pemain Mega Bintangnya untuk kembali juara dunia. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI