Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Iwan Robianto Menjadi Vivian Rubianti

17 Februari 2022   11:00 Diperbarui: 17 Februari 2022   15:15 6809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vivian Rubianti ketika menjalani proses pengadilan atas permohonannya untuk berganti kelamin jadi wanita, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Juni 1973.

"Terrible Life"

Vivian Rubianti alias Iwan itu pun menuturkan, betapa ia mengaku mengalami hidup penuh penderitaan. "Mengerikan", menurut istilah Iwan, karena harus selalu menjalani hidup di dua dunia. Dunia lelaki dan dunia perempuan.

"Very terrible life...," kata Vivian. Selama hidup merasakan hidup dalam kejanggalan, sejak usia kanak-kanak. Iwan memiliki satu kakak perempuan dan satu adik lelaki. 

Dilahirkan sebagai bayi dengan nama lelaki, tetapi sejak kanak-kanak ia mengaku tidak suka bermain seperti layaknya kanak-kanak lelaki seperti main mobil-mobilan, atau perang-perangan. Tetapi suka boneka, atau "mengganggu ibunya yang sedang bekerja di dapur..,"  Iwan lebih suka boneka.

Ketika duduk di bangku SMP, Iwan bertutur ia  les ballet, serta menari. Dan ketika lulus SMP pun les yang sama dijalaninya lagi. Orang tuanya memberi izin ketika Iwan minta untuk les tata rambut di Jakarta maupun Jepang dan Hongkong. 

Sekitar tahun 1965 ia pun mendirikan "Remaja Salon" di Kebayoran Baru. Kecenderungan seperti layaknya perempuan pun terus dia lakukan. 

Menjalani operasi kulit, operasi bibir serta operasi mata. Biarpun sebagai pria, ia termasuk jangkung dengan tinggi 172 cm, namun gerak-geriknya kewanita-wanitaan. Maka, sejak remaja pun sering dicemooh teman-temannya: banci...

Menjalani proses operasi kelamin, dari pria menjadi wanita, dilakukan Iwan secara diam-diam sejak Maret 1972. Ia jalani tiga kali, dengan jedah waktu tiga bulan. 

Pulang-balik, Iwan pergi ke University Hospital di Singapura. Tidak hanya melakukan tes hormon. Akan tetapi juga tes psikiatri, psikologi dan sebagainya untuk keperluan sebelum operasi. Semua dilakukannya dengan diam-diam. 

Operasi ketiga, tahap yang terakhir, dijalaninya pada bulan Januari 1973. Bukan diantar saudara atau ibunya, akan tetapi diantar Ny Tuty Harun, isteri seorang direktur di Pelni. 

Orang tuanya baru diberitahu setelah Iwan selesai menjalani operasi. Ibunya, Ny Iskandar mengaku terkejut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun