Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Djokovic Dideportasi dan Terancam Hukuman di Serbia dan Spanyol

14 Januari 2022   19:15 Diperbarui: 15 Januari 2022   12:32 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Australia akhirnya memutuskan mencabut kembali untuk kedua kalinya visa bintang tenis nomor satu dunia Novak Djokovic dan akan mendeportasinya "demi alasan kesehatan dan tegaknya peraturan". 

Demikian diberitakan media-media besar di dunia, Jumat (14/01/2022) siang.  Dengan demikian, hilang pula kesempatan Djokovic mempertahankan gelar juara yang diraihnya untuk kesembilan kali tahun lalu.

Serta tak mungkin membuat catatan sejarah menjadi petenis putra pertama yang mampu 21 kali juara di turnamen seri Grand Slam. Djokovic tiga tahun dilarang menginjakkan kakinya di Australia karena deportasi.

Djokovic tidak hanya dideportasi dari Australia dan batal ikut serta turnamen seri Grand Slam Australia Terbuka 13-30 Januari 2022. 

Petenis nomor satu dunia ini juga terancam hukuman di negerinya sendiri jika nanti ia terbukti melanggar undang-undang di Serbia, yang mewajibkan warganya menjalani isolasi selama 14 hari jika sudah terbukti dites positif Covid-19. 

Di Spanyol pun kini tengah diselidiki, apakah Djokovic (34) melakukan pelanggaran, tanpa pernah divaksin anti Covid-19 masuk ke negara tersebut sekitar 14 hari sebelum kedatangannya di Melbourne 6 Januari 2022. 

Sejak September lalu, Spanyol menerapkan peraturan setiap orang yang masuk Spanyol harus sudah divaksin.

Tentang pelanggaran di Serbia, negeri asalnya, Djokovic menulis di akun Instagram-nya pekan lalu bahwa dia melakukan tes PCR pada 16 Desember, setelah menyaksikan sebuah pertandingan bola basket dua hari sebelumnya di Serbia dimana sejumlah orang pertandingan tersebut positif Covid. 

Dan Djokovic juga hadir dalam sebuah acara pemberian hadiah yang dihadiri pula oleh anak-anak. Namun Djokovic mengaku baru diberitahu hasil tes kalau dirinya positif Covid setelah menghadiri dua acara di Serbia tersebut pada 17 Desember 2020.

Djokovic juga meminta maaf melanggar undang-undang Serbia karena ia ambil bagian dalam sebuah wawancara dengan media (Perancis) L'Equipe sehari setelah itu, pada 18 Desember. 

Acara tersebut juga diikuti dengan foto bersama, kata Djokovic dalam Instagramnya yang dipublikasi saat Djokovic di Australia (12/01/2022).

Djokovic, yang dirinya tidak divaksinasi (bahkan berbagai sumber mengatakan ia memang anti-vaksin Covid), tiba di Melbourne pada 6 Januari 2022 dan visanya dibatalkan oleh penjaga perbatasan di negara bagian Victoria itu.

Meskipun pihak penyelenggara turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka mengatakan, Djokovic "mendapat pengecualian kesehatan karena ia pernah kena Covid" sehingga tidak diwajibkan vaksin dalam waktu dekat. 

Namun secara dramatis, hari Senin 8 Januari, keputusan penjaga perbatasan Australia di negara bagian Victoria itu dicabut oleh hakim pengadilan banding. Hari Senin itu, Djokovic bahkan terlihat berlatih di lapangan tenis Melbourne.

Perdana Menteri Australia

"Hari ini saya menggunakan kewenangan saya untuk membatalkan visa Novak Djokovic karena alasan demi kesehatan dan penegakan aturan, juga lantaran peristiwa (visa Djokovic) ini menjadi konsumsi publik," ungkap Menteri Imigrasi, Alex Hawke dalam pernyataannya. (The Age dan The Sydney Morning Herald).

Reuters
Reuters

Sementara Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pun mengatakan, bahwa keputusan ini diambil setelah melalui "pertimbangan yang sangat seksama". Menyinggung pula, bahwa pemerintahannya mendapat kritikan keras karena mengizinkan pemain yang tidak divaksinasi masuk Australia. 

Sementara kata Morrison, "rakyat Australia sudah menjalani banyak pengorbanan selama pandemi kali ini, dan mereka tentunya berharap agar mereka yang melakukan pengorbanan ini dilindungi...," kata Perdana Menteri pula.

Djokovic akan menemui petugas-petugas imigrasi di Melbourne, Sabtu (14/01/2020) pagi, dan diperbolehkan tinggal ke (hotel) tempatnya menginap sampai Jumat malam. Sejumlah media di Australia ada yang berspekulasi, Djokovic akan dipindahkan ke hotel tempat penahanan imigrasi.

Dalam undian yang dilakukan dua hari sebelumnya, juara sembilan kali Australia Terbuka (belum pernah ada petenis pria yang pernah melakukan sebanyak itu) Djokovic ini semestinya mulai Senin ini akan ikut bertanding di turnamen Australia Terbuka. 

Dan sampai hari ini, nama Djokovic masih tertera di undian utama, berhadapan dengan rekan senegaranya Miomir Kecmanovic. Dan apabila ia jadi dideportasi, maka tempat lowongnya akan diisi oleh petenis Rusia Andrey Rublev.

Meskipun kemungkinan berhasil kecil, namun untuk kali kedua ini pun pihak Djokovic masih bisa mengajukan banding untuk keputusan Menteri Imigrasi Australia ini. Belum diperoleh keterangan, apakah pihak Djokovic akan kembali menggunakan haknya tersebut. *

JIMMY S HARIANTO (14/01/2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun