Terlebih, mereka juga dibekali latihan fisik cukup oleh pelatih fisik pendamping Shin Tae-Yong, Lee Jae-Hong, serta khusus pelatih kiper Kim Hae-won. (Twitter Shin Tae-Yong).
Alasan ketiga, adalah mentalitas spartan Korea Selatan -- yang hampir setiap saat jiwa mereka terancam oleh serangan-serangan saudara sedarah mereka dari Korea Utara.Â
Semangat survival (mereka sejak usia muda diwajibkan dengan latihan survival, turun dari gedung tinggi dengan tali tambang), merupakan bawaan orang Korea yang pantang menyerah.
Alasan keempat, selama ini sudah dilatih beberapa pelatih Eropa, atau Amerika Latin, ternyata mulai terbukti, semangat spartan Korea Selatan inilah yang perlu ditanamkan pada pemain-pemain Indonesia, yang umumnya lebih suka santai dan tenggelam dalam ketenaran.
Alasan kelima, Shin Tae-Yong tidak diragukan kepelatihannya, serta latar belakangnya sebagai pemain nasional yang pernah mengharumkan Korea Selatan. Sebagai pemain di klub Ilhwa Chunma atau yang dikenal sebagai FC Seongnam antara 1992-2004, sebagai posisi gelandang serang ia bermain 401 kali untuk timnya dan mencetak 99 gol dan 68 assist. Pernah berpengalaman main di sebuah klub Australia, dan selama menjadi pemain di Timnas Korea Selatan Shin Tae-Yong tercatat 14 caps serta mencetak 3 gol.
Shin Tae-Yong dinilai cukup mengenal permainan tim Indonesia di masa lalu, lantaran ketika ia memperkuat tim Korea pernah menghadapi tim Indonesia, yang diperkuat Widodo Cahyono Putro dan kawan-kawan.Â
Pada pertandingan fase grup A yang dimainkan 7 Desember 1996, timnas Korsel mengalahkan Indonesia 4-2. Gol Korsel dicetak Kim Do-Hoon, Hwang, Seon-Hong (2 gol), dan Ko, Jeong-Woon. Sementara gol Indonesia dicetak Ronny Wabia dan Widodo CP. Sementara itu saat masih berstatus pemain Korsel U-23, Shin Tae-yong juga tercatat pernah bertemu timnas Indonesia. (Bola.com, Kompas.com).
Alasan keenam, prestasi kepelatihan Shin Tae-Yong di level dunia juga lumayan oke. Tahun 2017 misalnya, Shin Tae-yong diminta Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk melatih tim senior usai Korsel memecat pelatih Timnasnya asal Jerman, Uli Stielike.Â
Di fase penyisihan grup F, Son Heung-min dan kawan-kawan kalah dari Swedia dan Meksiko. Namun di pertandingan terakhir melawan Jerman, mereka menang dramatis dengan skor 2-0 pada laga terakhir fase penyisihan grup. Korea Selatan menghancurkan harapan Jerman untuk mempertahankan gelar juara dunia yang diraih 4 tahun sebelumnya. (Reuters.com)
Alasan ketujuh? Nah, ini dia....Tidak murah loh, bayaran pelatih Shin Tae-Yong ini untuk melatih Timnas Indonesia. Digaji tinggi, sejuta dollar pertahun atau Rp 14,2 miliar. Berapa bayaran perbulan yang diterima Shin Tae-yong untuk melatih timnas Indonesia? Cukup buat pensiun, Rp 1,1 milyar perbulan.
PSSI memang tidak pernah merilis jumlah gaji yang diberikan kepada Shin Tae-yong. Namun pada medio Desember 2020, media asal Vietnam, Danviet, memberikan bocoran daftar gaji pelatih-pelatih top yang berada di Asia Tenggara. Nama Shin Tae-yong berada di puncak dengan bayaran satu juta dollar AS per tahun atau senilai sekitar Rp 14,2 miliar. Sehingga jika dihitung perbulan, Shin Tae-yong menerima Rp 1,1 miliar. (Kompas.com).