Pergunjingan tenis dunia pekan ini tidak syak lagi tertuju pada petenis Estonia Anett Kontaveit. Memasuki musim kompetisi tenis 2021 petenis Estonia ini hanya mengantungi satu gelar juara. Itupun di turnamen kecil lapangan rumput di s'Hertogenbosch, Belanda sudah pada 2017 silam. (WTA November 2021)
Tetapi tahun 2021? Ia sabet empat gelar juara di Cleveland, Ostrava, Moskwa dan terakhir Minggu (31/10) lalu di Cluj-Napoca Rumania sehingga cukup membuatnya melejit masuk 10 besar dunia untuk bisa tampil di putaran final Acron WTA di Guadalajara akhir tahun ini. Kontaveit kini peringkat 9 dan dinyatakan lolos.
Ini dia menariknya. Belum dua pekan, sahabat sebayanya Ons Jabeur (27) dielu-elukan dunia tenis lantaran petenis kelahiran Tunisia ini 'lolos' putaran final dan menjadi petenis Arab pertama yang bisa menembus peringkat 10 besar dunia. Eh, masih basah beritanya, posisi lolos Ons Jabeur di putaran final Guadalajara digusur oleh sobat karibnya sendiri, Anett Kontaveit (25). Anett pun menjadi petenis Estonia pertama yang mampu lolos ke putaran final WTA dalam sejarah.
Perjalanannya melejit ke 10 besar dunia pun cukup terjal. Pada 17 Agustus 2021, menurut catatan WTA, Kontaveit kalah untuk kelima kalinya berturut-turut dalam pertemuan antar mereka berdua dengan sobat Arabnya, Ons Jabeur. Itu terjadi di babak pertama turnamen di Cincinnati, Ohio AS.
Namun, sejak tersuruk di Ohio itu, Anett Kontaveit merangkak tak kenal lelah, dan sejak saat itu nyaris tak kalah dengan catatan menang-kalah 26-2. Dan tak tanggung-tanggung merebut empat gelar juara di turnamen yang diterjuninya. Terakhir menang atas Simona Halep di final turnamen di Rumania Barat, Cluj-Napoca di Transylvania Open, Minggu (31/10) itu.
Langkah Anett sejak Agustus sampai akhir Oktober itu cukup untuk membawanya ke Guadalajara. Repotnya, harus menggusur posisi Ons Jabeur. Meski Ons kini masih di peringkat 10 besar dunia, namun ia belum dipastikan lolos.
Dalam postingannya di Twitter, Ons Jabeur secara bercanda mengunggah foto mereka berdua, kedua sobat kental ini. Ons, dalam foto itu, menyeringai seraya mencekik Anett. Kalau bahasa Betawinya, mungkin Ons bilang pada Anett: "Hiih, gue cekik loo. Gara-gara loo nih, gue tergusur...,"
"Kami sudah berteman bertahun-tahun, bahkan sejak yunior. Ons orang yang baik. Sungguh anak baik, saya berharap bukan dia yang saya singkirkan...," kata Anett Kontaveit, seusai kemenangannya di Transylvanie Open yang membukakan pintu lolos baginya dan mendudukkan dirinya ke peringkat 9 dunia.
Petenis Australia, Asleigh Barty masih tetap bertengger di peringkat 1 dunia, namun karena ia memastikan absen dari final Guadalajara, maka sampai kini baru delapan petenis yang dinyatakan WTA lolos kualifikasi final akhir tahun itu.Â
Yakni Aryna Sabalenka, Barbora Krejcikova, Karolina Pliskova, Maria Sakkari, Iga Swiatek, Garbine Muguruza, Paula Badosa dan Anett Kontaveit. Sementara Ons Jabeur, yang semula diperkirakan lolos kualifikasi, untuk sementara terpental dulu deh.
Perjalanan terjal Anett sejak 17 Agustus dimulai dengan kekalahan, kelima kalinya di tangan sobat sendiri, Ons Jabeur di Cincinnati. Posisi Anett Kontaveit masih di bayang-bayang mimpi untuk bisa masuk 10 besar dunia.Â
Setelah tersingkir di babak pertama di Cincinnati, peringkat Anett masih 30 besar dunia. Tetapi ajaibnya, hanya dalam dua bulan, bisa melejit masuk 10 besar, berkat catatan hanya dua kali mengalami kekalahan setelah itu serta meraih tiga gelar juara sekaligus, sehingga menggenapi empat juara turnamen WTA dalam karirnya.
"Jujur saja, setelah kekalahan atas Ons di Cincy, saya hanya berharap tidak kalah lagi dan berusaha untuk menang dan menang dalam pertandingan-pertandingan berikut," kata Anett kepada WTA. Bahwa ternyata kenyataan yang terjadi berbalik 180 derajat menuju 10 besar? Itu sungguh di luar perkiraannya.
Kontaveit melangkah ke turnamen indoor di Ostrava di Czech Republic, kemudian Moskwa di Rusia dan baru Cluj-Napoca di Rumania dengan catatan tak terkalahkan dalam 15 pertandingan berturut-turut, dan hanya kehilangan satu set.Â
Kemenangannya pun terjadi atas petenis-petenis yang lebih top darinya, seperti Paula Badosa, Maria Sakkari, Garbine Muguruza, Petra Kvitova, juara Olimpiade Belinda Bencic dan juga unggulan teratas turnamen terakhir yang diikutinya di Rumania, Simona Halep.Â
Akhir-mutakhir, ia sudah memenangi 26 dari 28 pertandingan terakhirnya. Dan hanya kalah dari Iga Swiatek di AS Terbuka akhir September, dan Ons Jabeur di Indian Wells pekan berikutnya.
"Sungguh, lolos putaran final itu ada dalam impian saya. Jujur saja, tak mengira bisa. Bahkan ketika mulai main tenis, belum bisa membayangkan apakah saya bisa lolos 100 besar dunia. Setelah bisa? Baru terpikir target berikutnya...," kata petenis yang tinggi semampai 1,74 m ini pula.
"Sungguh, aku minta maaf Ons, aku melakukan ini padamu...," kata Anett Kontaveit, menurut WTA. Maka, ketika benar-benar menggusur sobat kentalnya Ons Jabeur dari harapan lolos 10 besar -- sekurang-kurangnya membuat Ons yang 10 besar saat ini belum dipastikan lolos -- membuat Anett cukup sendu.
Gusur-menggusur sobat dekat di tour dunia, sungguh sangat dimungkinkan terjadi di kalangan petenis dunia. Bahkan bertarung sengit di lapangan tenis, namun bersahabat erat di luar lapangan seperti Anett dan Ons, itu juga jamak terjadi.... *
(JIMMY S HARIANTO, wartawan Kompas 1975-2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H