Mohon tunggu...
Jimroed Wiasa
Jimroed Wiasa Mohon Tunggu... -

dalam kesulitan pasti ada hikmah, maka ambillah... kalau tidak rugi..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatin di Antara Bintang

3 Januari 2014   09:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jika Akhmad Dhani, Bebi Romeo, Anggun atau Rossa memprediksi dan sepakat bahwa Fatin akan menjadi bintang Indonesia masa depan dan karirnya akan panjang wajar saja karena mereka pakar musik yang tak diragukan lagi. Lalu ada Orang Mars yang jauh-jauh datang kemari tentunya lintas orbit menulis tentang Fatin pada tulisan pertamanya di kompasiana Maret 2013 lalu yang diklik hampir 10 ribu pembaca menyebutkan bahwa Fatin adalah sebuah cahaya yang terbit sebelum fajar adalah sebuah prediksi yang menjadi nyata.

Tulisan Orang Mars ini menggelitik dan menginspirasi saya untuk membuat sepenggal puisi untuk Fatin dan Khususnya Fantastic Fatinistic, tadinya akan saya tulis di sub kanal puisi tapi disana sepi... Jadi selamat mencermati...

Fatin diantara bintang

Ketika rembulan yang renta meredup dan perlahan tenggelam

Ketika bintang kehidupan yang beliapun masuk peraduan walau riaknya masih tersisa

Ketika bintang mimpi harus berpindah arah walau kadang kembali tetapi selalu pergi lagi

Ketika bintang matahariku pun belum mampu meraja semesta walau geliat separuh tubuhnya telah terlahap setengah isi buana

Ketika bintang besar yang menendang langit tak bereaksi lebih untuk berkuasa di jagad ini

Ketika bintang-bintang kecil hanya berkelip di kejauhan kaki langit

Ketika itulah melesat bintang mungilku bersinar cemerlang bagai berlian yang kilaunya menembusi belantara melintasi lima benua dan tujuh samudra

Sementara terang cahayanya menyejukkan hati membuai dan membangkitkan rasa rindu yang teramat dalam

Getar bias sinarmu mampu menyatukan jiwa-jiwa kami kedalam ikatan yang harmoni

Jiwa-jiwa dahaga yang seakan tersirami beningnya air telaga al-kautsar

Jiwa-jiwa yang menjagamu hingga kau tetap dalam arah yang tak boleh salah

Jiwa-jiwa yang tak rela membiarkanmu berakhir cuma hanya sinar yang semburat di ujung senja...

# untuk "Fantastic Fatinistic ini tidak berkesudahan"

Yuk Kita Setia...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun