Sementara itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Survei Geologi pernah menyebut lima wilayah di kawasan timur Indonesia, memiliki potensi ditemukannya lapangan minyak dan gas (migas) raksasa. Salah satunya adalah blok Selaru di Maluku dan blok Masela di laut Arafura, Papua Selatan.
Berbagai potensi ekonomi sebagaimana dikemukakan di atas menegaskan betapa Indonesia bagian timur memiliki potensi yang besar untuk berperan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional masa depan.
Oleh karena itu, sepantasnya, Pemerintah Indonesia terus membenahi dan meningkatkan kualitas infrasturktur dan SDM yang menunjang pengembangan dan keberlanjutan ekonomi digital, ekonomi kreatif dan industri pertambangan di kawasan Indonesia bagian timur. Tentu saja langkah tersebut perlu dibarengi dengan upaya kongkret untuk mengatasi berbagai kesenjangan di bidang pelayanan dan kualitas pendidikan, pelayanan dan kualitas kesehatan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketersediaan energi listrik, dukungan infrastruktur permukiman, dan dukungan infrastruktur pengetahuan termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang selama ini mendera warga masyarakat di Indonesia bagian timur.
Didunia ini tak ada letaknya negara yang lebih berbahagia dari Indonesia. Buat siasat perang tak ada tempat yang lebih teguh, Tan Malaka menuliskan bukunya yang terkenal berjudul, "Madilog".
Lihat saja peta bumi. Besi  yang paling banyak dan baik, menurut laporan,  Bataviasche Nieuwsblad tahun 1935. Indonesia bagian utara, Philipina. Sulawesi dan Kalimantan banyak sekali tanahnya mengandung besi.
Minyak di Sumatera, Kalimantan, Irian sudah begitu sohor di seluruh dunia. Bauxite dan Aluminium keduanya melebur baja di kerjakan di Riau dan di Asahan.
Seorang pengarang buku di Amerika, meramalkan bahwa suatu negara seperti Amerika menguasai samudera dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan.
Luar bisa kutipan diatas, sebuah buku yang terkenal juga adalah, terbit tahun 1925 berjudul, Naar de Republiek Indonesia, buku pertama yang ditulis oleh pribumi Hindia Belanda untuk menggambarkan gagasan Hindia Belanda yang merdeka sebagai Indonesia, untuk itu Muhammad Yamin memberikan julukan Tan Malaka sebagai Bapak Republik Indonesia.
Republik Indonesia, memang dasyat, dari segi Lokasi, Strategis, dan Dalam garis khatulistiwa.
Saatnya dalam mengikuti peranan di Indo Pasifik, pasti sangat sentral karena di himpit dunia, antara samudera Indonesia dan samudera Pasifik.
Kembali ke pertanyaan di awal. Siapa yang menguasai dunia. Pertanyaan ini merupakan tugas kita bersama untuk memiliki kemauan besar atau political will untuk bangkit menjadi "pemain sentral" di Indo-pasifik bukan sebagai pemain semi pinggiran. Saatnya untuk bangkit.