Warga daerah setempat juga bersifat responsif dan kooperatif ketika dilakukan sesi tanya-jawab, sehingga keadaan tidak kaku, melainkan sangat aktif dan seluruh sampling pertanyaan berhasil dijawab yang memudahkan Tim selaku Pemantau dalam bekerja. Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kedekatan antar sesama yang belum tentu dapat kita peroleh di tempat lainnya.Â
Di samping itu, tentu saja warga daerah setempat yang menjadi sasaran utama pelaksana pengabdian dalam program ini, di mana ingin membantu warga yang sudah terdata dengan lengkap dan memiliki stiker dalam konfirmasi; warga yang sudah terdata dengan lengkap, tetapi belum memiliki stiker; warga yang belum terdata sama sekali; warga yang tidak tahu lokasi untuk menggunakan hak pilihnya; warga yang berpindah domisili; serta warga yang baru saja dan akan berusia 17 tahun saat Pemilu 2024 yang akan datang, dalam menyelesaikan masalah-masalah yang menjadi kendala mereka dalam menggunakan hak pilihnya.Â
Dengan hak pilih mereka yang sudah terjamin, nantinya akan membantu negara dalam memilih Presiden selaku Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara yang akan berpengaruh terhadap pembangunan dan kemajuan Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).
Program yang dilaksanakan dan dijalankan ini tentu juga memiliki dampak positif bagi tim pelaksana pengabdian, antara lain seperti menumbuhkan rasa kepeduliaan terhadap hak pilih yang kita miliki dengan memastikan kelengkapan data pribadi masing-masing. Mahasiswa juga diajak untuk mendorong pembangunan nasional dengan meningkat kesejahteraan bersama. Tidak hanya itu saja, dengan adanya program bela negara ini juga mengajak mahasiswa untuk meningkatkan rasa patriotisme, cinta negara, serta memberikan suatu aksi nyata berupa kontribusi terhadap negara dengan menjadi relawan, salah satunya adalah Relawan Pemantau Pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H