Mohon tunggu...
Jimmy Hitipeuw
Jimmy Hitipeuw Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan dan Dosen tinggal di Jakarta

Wartawan dan Dosen tinggal di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ancaman Penjajahan terhadap Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2020   13:59 Diperbarui: 17 Agustus 2020   18:35 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (SUMBER: KOMPAS/HANDINING)

Cukup menggelitik mengetahui penganugerahan Bintang Mahaputra Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah sebagai diantara 53 tokoh yang menerima bintang tanda jasa menjelang Hari Kemerdekaan ke-75 Indonesia di Istana Negara Jakarta pada Kamis 13 Agustus 2020.

Sudah pasti timbul pro dan kontra di kalangan publik dengan adanya penganugerahan terhadap 2 politisi kontroversial tersebut. Keduanya dikenal luas selalu menentang kebijakan maupun pencapaian pemerintahan Presiden Jokowi. Kritik memang dibutuhkan untuk memperbaiki atau memastikan kinerja kabinet pemerintahan Jokowi ditujukan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan bangsa dan negara.

Namun, Fadli Zon dan Fahri Hamzah juga seharusnya mempertanyakan apakah kritik yang biasa mereka lontarkan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi itu murni ditujukan pada checks and balances atau karena dimotori keinginan menjatuhkan lawan politik.

Kita biarkan masyarakat luas yang menilai ini secara terbuka apakah memang ada prestasi yang ditorehkan oleh Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang pernah menjabat sebagai wakil ketua DPR sehingga berhak mendapatkan Bintang Mahaputra Nararya.

Kinerja DPR RI periode 2014-2019 atau saat Fadli Zon dan Fahri Hamzah masih berkiprah di parlemen terbilang terburuk selama 10 tahun masa reformasi.

Hasil evaluasi negatif terhadap kinerja DPR ini dianalisis dari minimnya produk undang-undang serta penganggaran yang lebih cenderung mengakomodir kepentingan individu dan kelompok. Buruknya kinerja DPR telah berdampak terhadap kepercayaan publik.

Sementara Presiden Jokowi memilih untuk tidak melihat lawan politik sebagai musuh dengan menyatakan bahwa penganugerahan Bintang Mahaputra Nararya sudah melalui pertimbangan matang yang diambil oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selama ini berpandangan negatif terhadap Presiden Jokowi seakan harus menahan diri dengan menyampaikan apresiasi terhadap mantan Gubernur DKI itu.

Baik Fadli Zon dan Fahri Hamzah berdalih bahwa momen penganugerahan penghargaan tersebut sebagai wujud untuk memelihara persatuan dan kebersamaan.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang pernah menjadi wakil rakyat seakan tidak paham bahwa pernyataan miring yang selama ini mereka lontarkan terhadap pemerintahan Jokowi berpotensi mengarah ke perpecahan.

Sebagai bangsa, kita harus memastikan siapapun kepala pemerintahan maupun negara, termasuk Presiden Jokowi, menjalankan amanah sesuai tugas yang diembannya demi mengisi kemerdekaan lewat pembangunan yang ditujukan bagi kemakmuran dan kesejahteraan yang merata. Tetapi, bukan berarti kita menjadikan demokrasi maupun agama sebagai kedok yang justru ditujukan untuk memecah belah bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun