Hal ini  terbukti  masih terjadi  perbedaan yang mencolok  antara ahli hukum yang satu  dan lainya, terutama dalam penggunaan istilah.
Perkembangan penggunaan istilah  hukum administrasi  negara,hukum tata usaha  negara,atau istilah  yang di gunakan justru menunjukan  bahwa istilah  tersebut berkembang  sejalan dengan  perkembanga dari kehidupan  bernegara itu.
Dari  fakta  pengunaan istilah  yang berbeda  sesuai  perkembangan negara, pengertian hukum  administrasi  negara  pun berbeda  antara satu  pakar dan pakar lainnya.Perbedaan  istilah  tersebut  bisa dimengerti karena hal  tersebut dapat bergantung  pada sudut pandang dan luas wilayah  yang dibicarakan  dalam  hukum administrasi negara.
Untuk memahami  pengertian  hukum,ada beberapa pakar  yang melihat hukum administrasi negara  sebagai  suatu sekumpulan norma. Salah satunya  adalah L.J Van  Apeldoorn  yang menafsirkan  pengertian hukum administrasi  negara  sebagai segala  keseluruhan  aturan  yang harus  diperhatikan  oleh setiap  pendukung  kekuasaaan  yang di serahi  tugas  pemerintahan  tersebut.
                                  Â
Jadi, dalam penafsiran ini,L.J. Van Apeldoorn melibatkan  hukum administrasi  negara  lebih  pada  aturan  atau norma  yang mengatur  kekuasaan  negara itu sendiri.
Ada satu hal yang harus diperhatikan  sebagaimana  dijelaskan  di atas adalah  hubungan  antara  negara dan masyarakat itu  hubungan yang istimewa
Oleh sebab itu, sesungguhnya HAN (Hukum Administrasi negara) merupakan seperangkat aturan, akan tetapi  harus mengatur pula hubungan  istimewa tersebut.
   Â
Hal ini sebagaimana  dikemukan oleh prajudi  atmosudirjo  yang menyatakan  bahwa  hukum  administrasi negara  merupakan hukum yang mengenai  operasi  dan pengendalian  dari kekuasaan – kekuasaan  administrasi  atau pengawasan  terhadap  penguasa – penguasa adminisrasi.
Menurut prayudi, hal tersebut  sangatt jelas bahwa pengertian  HAN lebih ditegaskan  sebagai  suatu perintah operasi,tetapi  sekaligus  pengendalian  dan pengawasan  sehingga  pendekatan  ini lebih  menekankan  sisi pendekatan  materil suatu pemerintahan.