Mohon tunggu...
Jimmy Koby
Jimmy Koby Mohon Tunggu... Administrasi - Malas aja 😄😄

Menulis untuk berbagi, itu saja :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

10 Alasan Utama Kegagalan Pernikahan

29 Mei 2019   10:30 Diperbarui: 29 Mei 2019   10:38 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : https://www.suara.com

Menikah bukanlah sebuah perkara yang mudah. Tidaklah segampang membalikan telapak tangan. Bagaimana menyatukan 2 insan dengan sifat dan latar belakang yang berbeda dalam sebuah kapal bernama pernikahan adalah masalah utamanya. 

Pernikahan merupakan komitmen sekali untuk seumur hidup. Ikrar dan janji untuk menjalani sisa hidup bersama , melewati suka dan duka serta pahit manisnya kehidupan. 

Menempuh sisa usia hingga maut memisahkan. Ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi gagalnya sebuah pernikahan. 10 diantaranya adalah sebagai berikut

1. Keegoisan

Keegoisan atau sifat sulit untuk mengalah sering menjadi kambing hitam dibalik gagalnya sebuah pernikahan. Disaat salah satu pasangan atau bahkan keduanya lebih memmilih untuk mempertahankan pandangan bahwa dirinya yang lebih dan harus diutamakan dibandingkan hubungan diantara keduanya, maka bias dipastikan bahwa pernikahan itu "On The Way" menuju kegagalan. 

Disaat kepentingan atau kebutuhan salah satu pasangan menjadi prioritas tentu saja kecenderungan untuk mementingkan hubungan akan menjadi nomor 2. Sehingga alasan untuk mempertahankan sebuah pernikahan menjadi gugur.

2. Keras kepala

Jika diperhatikan maka sikap keras kepala ini pengertiannya memiliki kesamaan dengan keegoisan. Namun yang menjadi poin penting untuk dibicarakan disini adalah pola pikir yang cenderung sulit untuk berubah. 

Di zaman yang semakin modern ini kita dituntut untuk memiliki pola pikir atau pemikiran yang juga dinamis dan selalu berkembang. 

Keras kepala ini ditujukan untuk mereka yang masih tetap setia terhadap pola pikir lama yang cenderung kuno. Seperti suami yang berpikir bahwa seorang istri itu tugasnya hanya dirumah mengerjakan pekerjaan rumah dan yang bekerja mencari nafkah adalah suami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun