Bagaimana dengan pengusaha Indonesia sendiri? Pandangannya cukup menarik. Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang pertanian yang sudah melakukan ekspor ke 70 negara di dunia. Perusahaan ini mendapatkan permintaan yang sangat besar dari berbagai negara karena kualitas dan proses yang modern telah mampu menghasilkan produk yang prima. Permintan besar dari negara maju sangat besar, namun sayangnya tidak mampu memenuhi permintaan itu karena lahan yang dibutuhkan sangat terbatas. Padahal perusahaan ini sudah melibatkan puluhan ribu petani di sekitarnya.
Dalam kaitan ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar harus mampu menyediakan lahan yang diperlukan oleh para pengusaha yang bergerak di sektor pertanian agar mereka dapat meningkatkan ekspor kita dalam lima tahun mendatang ini.
Pendekatan lama yakni penyelesaian secara sendiri-sendiri dan tidak menyeluruh harus segera ditinggalkan. Indonesia perlu menerapkan apa yang dilakukan Tiongkok di mana seluruh sekotor terkait bersatu padu memajukan perekonomian mereka.
Tentu saja dalam memajukan perekonomian Indonesia itu semua aspek harus dipertimbangkan terutama aspek lingkungan hidup agar kesinambungan hidup bisa terjamin. Namun menganggap peningkatan ekspor hanya berada di bawah kementerian perdagangan, sektor pariwisata hanya kewenangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan peningkatan investasi hanya uruan BKPM, akan membuat Indonesia tetap berada di bawah negara-negara lain.
Indonesia bisa maju jika Kabinet Indonesia Maju mau melakukan perubahan dan terobosan antara lain dengan menghadapi masalah secara bersama-sama, bukan hanya secara sektoral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H