Itu menunjukkan bahwa manusia Indonesia yang kini berjumlah sekitar 277 juta jiwa merupakan manusia-manusia cerdas yang dapat dimanfaatkan membangun negeri ini.
Proses pengisian jabatan atau posisi tidak perlu "serumit" saat ini yang bahkan terlalu sibuk memperdebatkan siapa yang terbaik akhirnya tidak memberikan kesempatan kepada 277 juta jiwa menggunakan kemampuannya untuk membangun negeri ini.
Sepertinya ada "ilusi" yang dibangun yakni dengan menemukan segilintir "orang-orang hebat" seperti melalui penyaringan oleh pansel atau tim JPT, maka negeri dengan 277 juta penduduk ini akan maju dengan sendirinya. Padahal terlalu sering kita mendengar ungkapan bahwa pembangunan itu tidak mungkin berhasil kalau tidak didukung oleh seluruh rakyat yang 277 juta jiwa itu.
Mari kita kurangi perhatian dan energi serta anggaran hanya untuk proses pencarian orang untuk mengisi jabatan tertentu. Lebih baik kita berikan kesempatan kepada seluruh manusia Indonesia untuk melakukan yang terbaik untuk membangun negeri ini. Jangan anggap remeh atas kemampuan mereka, tapi manfaatkanlah mereka semua untuk membuat Indonesia lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H