Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gubernur, Bangunlah Tempat Kos yang Murah tapi Manusiawi

3 September 2019   10:35 Diperbarui: 3 September 2019   12:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita tentang Wakil Walikota Jakarta Pusat Irwandi yang melakukan inspeksi mendadak hari Senin, 2 September 2019 di sekitar tempat kos ukuran 2X1 meter dengan harga Rp 300.000 per bulan di kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, patut dihargai. Itu menunjukkan kepedulian pemerintah DKI terhadap hunian di Jakarta. Ternyata tempat kos itu tidak memiliki izin sehingga diputuskan untuk ditutup.

Namun pemerintah DKI harus realistis. Ternyata ada masyarakat yang memilih tinggal di tempat kos yang sempit dan tidak layak itu. Mungkin karena tidak mampu untukmembyar dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk itu pemerintah DKI harus membangun tempat hunian murah dan layak. Misalnya dengan membayar Rp 300 ribu per bulan namun harus lebih baik dari pada tempat kos yang di Johar Baru itu. Tidak masalah kalau nanti dalam pemilu berikutnya para penghuninya diminta untuk memilih gubernur yang telah membangun tempat hunian murah namun manusiawi itu.

Untuk mencegah hal-hal negatif misalnya dijadikan dijadikan sebagai tempat hunian yang menyimpang (seperti tempat prostitusi dan narkoba), maka pemerintah DKI dapat menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian dan tokoh agama.

Kita tidak boleh menutup mata akan keadaan masyarakat yang tinggal di ibu kota ini, dan kita tidak bisa hanya menutup tempat kos yang tidak manuisiawi tanpa memikirkan jalan keluarnya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa upah minimum regional di DKI Rp3,6 juta per bulan namun banyak sekali pekerja di DKI, seperti pekerja di restoran atau penjaga toko, yang penghasilannya hanya sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Di manakah mereka tinggal? Tentu tempat kos yang seharga Rp 300 ribu per bulan pun mungkin sudah sulit bagi mereka.

Negara yang masuk G-20 karena dianggap ekonomi maju ini harus tetap memikirkan nasib rakyatnya. Jika pemerintahan di Indonesia meniru kebersihan pemerintahan Singapura yang tidak mau melakukan korupsi, maka sangat mungkin membangun tempat hunian yang murah tapi layak bagi masyarakat Jakarta.

Tolonglah Pak Gubernur!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun