Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemindahan Ibu Kota Indonesia Perlu Semangat Pengorbanan

9 Mei 2019   09:35 Diperbarui: 9 Mei 2019   12:51 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wilayah Kabupaten Gunung Mas termasuk dataran tinggi yang memiliki potensi untuk dijadikan daerah perkebunan. Daerah utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100-500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat kemiringan 8-15 serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan 15-25. Pada daerah tersebut terdapat pegunungan Muller dan pegunungan Schwaner dengan puncak tertinggi (Bukit Raya) mencapai 2.278 meter dari permukaan laut.

Namun perlu juga mendapat perhatian karena bagian selatan Kabupaten ini terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa yang sering mengalami banjir pada musim hujan. Kabupaten Gunung Mas juga memiliki wilayah perairan yang meliputi danau, rawa-rawa dan terdapat 4 jalur sungai yang melintasi wilayah ini, yaitu: sungai Manuhing dengan panjang 28,75 km, sungai Rungan dengan panjang 86,25 km, sungai Kahayan dengan panjang 600 km, dan sungai Miri.

Dari dua lokasi calon ibukota Indonesia di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah itu, maupun di tempat lain, ada yang sangat perlu diperhatikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, dan bukan hanya oleh pemerintah saja. Masyarakat Indonesia perlu memiliki semangat pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan negeri ini.

Di awal kemerdekaan kita tahu banyak pemuka adat yang menyerahkan tanahnya secara cuma-cuma untuk digunakan bagi pembangunan gedung atau tempat umum yang diperlukan. 

Dalam pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ini juga semangat itu perlu ditumbuhkan kembali. Misalnya kalau nanti dipindahkan ke Kalimantan maka masyarakat Kalimantan perlu menunjukkan kerelaan atau pengorbanan agar pemindahan ibukota itu dapat berjalan dengan baik. 

Kalau masyarakat memberikan tanahnya secara sukarela atau setidaknya memberikan dengan biaya yang sangat murah, maka upaya pemindahan ibu kota itu merupakan cara yang sangat baik dalam mewujdukan cita-cita kita bersama.

Kalau itu dapat diwujudkan, maka pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta akan mendapat catatan tersendiri atau keunikan yang sangat positif sama seperti kemerdekaan Indonesia yang direbut melalui perjuangan kemerdekaan dan bukan karena pemberian penjajah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun