Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemindahan Ibu Kota Indonesia Perlu Semangat Pengorbanan

9 Mei 2019   09:35 Diperbarui: 9 Mei 2019   12:51 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi meninjau salah satu calon ibu kota RI di Palangka Raya (Sumber: Presiden Joko Widodo).

Mengingat permasalahan kota Jakarta yang sangat padat, macet, mahal, sering banjir, dan berada di jalur gempa (ring of fire), Presiden Jokowi mencanangkan pemindahan ibukota negara Indonesia ke tempat lain.

Sebenarnya hal ini bukan hal baru karena Presiden Soekarno tahun 1957 sudah pernah melontarkan rencana pemindahan ibu kota ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Namun hingga saat ini hanya wacana yang sering muncul.

Tapi Presiden Jokowi di tahun 2019 setelah pemilu 17 April 2019 dan walaupun hasil pemilu baru akan diumumkan tanggal 22 Mei 2019, rupanya sangat sungguh-sungguh kali ini untuk memindahkan ibu kota. Setelah pertemuan dengan para menterinya, Presiden Jokowi tanggal 7 Mei 2019 langsung meninjau dua tempat alternatif ibukota negara itu yakni di Kalimantan yakni Bukit Suharto Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.

Kalimantan dan Sulawesi merupakan pilihan tempat ibu kota Indonesia yang baru. Di Kalimantan ada tiga kemungkinan lokasi, yaitu Bukit Soeharto, Kawasan Segitiga Kalteng, dan kawasan yang berada di Palangkaraya. Menurut Jokowi, ketiga tempat tersebut sudah melalui kajian oleh pemerintah selama 1,5 tahun. Dengan demikian tidak ada kesan terburu-buru di sini. 

Presiden Jokowi dalam mengunjungi langsung tempat ibu kota baru itu juga didampingi pejabat yang sangat kompeten yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan pejabat lainnya.

Kawasan Bukit Soeharto baru ramai diperbincangkan. Kawasan yang juga dikenal dengan nama Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kalimantan Timur memiliki luas 61.850 hektar. Lokasi taman hutan rakyat ini berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Kawasan ini terdiri dari kawasan hutan lindung dan kawasan safari dengan luas 19.865 hektar, taman wisata 4.400 hektar, hutan pendidikan 1.500 hektar, Hutan Penelitian Pusat Rehabilitasi Hutan Tropis Universitas Mulawarman 22.183 hektar, Wanariset Samboja 3,504 hektar, dan area perkemahan pramuka 2.700 hektar. 

Lokasinya bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari kota Samarinda atau 45 menit dari Balikpapan dengan jalan darat. Selain itu, daerah ini juga diperuntukkan sebagai etalase hutan tropis basah di Kaltim, penyeimbang iklim makro, serta daerah resapan air.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa semuanya dilihat sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah Jalan Tol Samarinda-Balikpapan.

Di samping Kalimantan Timur, Presiden Jokowi juga langsung meninjau alternatif lain di Kalimantan yakni Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Kabupaten ini berpenduduk 96.990 jiwa (sensus 2010), dan luas wilayah kabupaten Gunung Mas 10.804 km. Kabupaten ini terdiri dari kawasan hutan belantara, kawasan pemukiman, sungai, danau dan rawa, serta daerah pertanian (sawah, ladang dan kebun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun