Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Utang Indonesia Kembali Meningkat, Masih Wajarkah?

16 November 2018   08:54 Diperbarui: 16 November 2018   09:22 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia tanggal 15 November 2018 mengumumkan bahwa utang pemerintah Indonesia pada bulan Oktober 2018 naik menjadi Rp 4.478,57 triliun. 

Sebelumnya pada bulan September 2018 utang pemerintah di sebesar Rp 4.416,37 triliun sehingga utang Indonesia naik Rp 62,2 triliun atau tumbuh 1,4% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Oktober 2017), utang pemerintah naik Rp 584,97 triliun yang saat itu sebesar Rp 3.893,60 triliun.

Pertanyaannya sekarang dengan utang sebesar itu masih amankah bagi Indonesia? Kalau melihat negara-negara maju utang mereka jauh lebh tinggi. 

Tiga bulan pertama tahun 2018 utang Italia misalnya mencapai ASD 2.302, Perancis ASD 2.255, Jerman ASD2.071, Inggris ASD2.016, Spanyol ASD 1.160, Belgia ASD 468, Belanda ASD 412, Yunani ASD323, Austria ASD 289, Portugal ASD 246, Polandia 244, Irlandia ASD 210. Sementara utang Indonesia Rp 4.478,57 triliun atau sekitar ASD 298 miliar; masih jauh di bawah Italia, Perancis, Jerman, dan negara Eropa lainnya.

Namun demikian ada saran untuk Pemerintah agar masyarakat tahu untuk apa utang itu digunakan. Di negara maju biasanya proyek yang diresmikan ada prasasti yang memuat kapan proyek itu dimulai, kapan selesai, dan berapa total anggarannya, dan siapa arsiteknya. 

Jika proyek yang dibiayai negara seperti stadion utama Bung Karno, masjid Itiqlal, tugu Monas, jalal tol, bandara, gedung sekolah, rumah sakit, dan lain-lain dibuatkan prasastinya yang memuat infromasi tentang jumlah anggaran dan informasi penting lainnya, masyarakat akan tahu ke mana utang itu digunakan.

Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:

Tahun,Jumlah, persentase terhadap PDB

2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)

2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)

2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun