Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Media Sosial Itu Bermanfaat?

5 November 2018   10:41 Diperbarui: 5 November 2018   11:11 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ada yang berpandangan negatif tentang media sosial, termasuk kehadiran aplikasi "whatsapp."  Namun media sosial itu bisa dibuat bermanfaat jika para penggunanya setuju untuk itu.

Kita bisa melihat pengalaman whatsapp group (wag) "Alumni SMAN 1 Siantar Narumonda" yang dibentuk tanggal 5 April 2017 oleh mereka yang pernah belajar di sekolah yang dulu bernama Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Porsea di Narumonda, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara ini. 

Setelah Narumonda menjadi Kecamatan Siantar Narumonda (Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 17 Tahun 2006 tentang pembentukan Kecamatan Siantar Narumonda) maka SMA itu juga berubah menjadi SMAN 1 Siantar Narumonda. 

Tidak ada kepengurusan dalam kelompok ini hanya ada satu orang Bendahara yang rajin menyampaikan laporan keuangannya.

Apa yang mereka lakukan? Kelompok yang kini telah melebihi kapasitas whatsapp (256 orang) telah dikembangkan menjadi dua kelompok agar semua yang tertarik bisa masuk.

Langkah awal yang mereka lakukan menghubungi Kepala Sekolah bernama Piner Sihotang, S.Pd, M.Si.untuk mengetahui kebutuhan mendasar sekolah itu dan menyebutkan mereka mebutuhkan komputer agar para siswa dapat belajar dengan baik di sekolah yang berada di pinggiran sungai Asahan dan Danau Toba itu.

Salah satu alumninya, Mayjen TNI (Purn) Sturman Panjaitan langsung bergerak maka terkumpullah uang dari para alumni sejumlah Rp.60.890.000 dan digunakan untuk membeli 9 (sembilan) unit komputer yang secara simbolis diserahkan pada hari Jumat, 29 Desember 2017 kepada SMAN 1 Siantar Narumonda dalam acara "Temu Alumni." 

Untuk "Temu Alumni" 2017 yang juga dihadiri Wakil Bupati Toba Samosir, Ir. Hulman Sitorus, dan Harapan Napitupulu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tobasa yang merupakan alumni SMAN 1 Siantar Narumonda, para alumni ini berhasil mengumpulkan dana Rp 136.000.000. Sebagian digunakan untuk gerakan kebersihan Danau Toba dan ungkapan terima kasih kepada para guru dan pensiunan.

Karena wag itu sangat aktif berkomunikasi, maka banyak juga informasi yang muncul. Misalnya ada Latihan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh "Sahata Martabe" tanggal 14-23 Agustus 2017, di 10 (sepuluh) sekolah menengah atas di Tobasa, termasuk SMAN 1 Siantar Narumonda dan mereka membutuhkan dana dukungan. Maka wag alumni ini dengan cepat mengumpulkan dana sebesar Rp. 14.750.000 untuk mendukung acara tersebut.

Setelah itu muncul pemikiran untuk memberikan bea siswa epada alumni sekolah itu. Maka dengan cepat terkumpul dana Rp 51.100.000 yang diperlukan untuk membiayai satu orang siswa Alumnus SMAN 1 Siantar Narumonda yang diterima menjadi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertambangan Universitas Mulawarman, Samarinda angkatan 2017 hingga lulus sarjana.

Kemudian penerima hadiah Kalpataru, Marandus Sirait, pengelola Taman Eden 100 di Lumban Julu, yang sedang melestarikan tanaman andaliman yang hampir punah dan pernah belajar di sekolah itu mengatakan memerlukan satu unit mesin penggiling andaliman seharga Rp.6.500.000, maka tanggal 16 Oktober 2017 sejumlah itu sudah diserahkan dari anggota wag tersebut.

Dari media sosial muncul berita bahwa seorang mahasiswi Universitas Padjajaran atas nama Gita Marpaung sedang koma dan dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung dan tidak diketahui orang tua atau keluarganya. Maka dengan cepat wag alumni SMAN 1 Siantar Narumonda itu mengambil langkah kemanusiaan (walaupun Gita bukan alumni sekolah itu) sehingga terkumpul dana Rp 11.250.000 yang telah diserahkan kepada ibunya. Sayang sekali mahasiswi Gita Marpaung meninggal dunia tanggal 13 Mei 2018.

Group ini tidak berhenti di situ saja dan ingin membantu pembangunan Indonesia walau dengan perbuatan kecil. Maka tahun 2018 ini kembali para alumni yang ada di wag alumni SMAN 1 Siantar Narumonda mengadakan pengumpulan dana untuk Dana Bea Siswa 2018. Hingga tanggal 4 November 2018 sudah terkumpul Rp 49.453.210 diserahkan untuk 4 (empat) siswa SMAN 1 Siantar Narumonda dengan Rp 270.000/bulan atau Rp 12.960.000 selama setahun. 

Dari dana itu juga telah diserahkan Rp.7.000.000 (bea siswa utk mahasiswa Politeknik Universitas Sumatra Utara (USU) Medan yang merupakan lulusan SMAN 1 Siantar Narumonda 2018.

Kemudian tahun 2018 ada 5 (lima) orang alumni sekolah itu yang diterima menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jurangmangu, Banten dan peserta wag alumni kembali mengumpulkan dana sebesar Rp. 11.400.000 untuk membantu mereka.

Gagasan lain muncul yakni untuk membantu gisi anak-anak di sekitar Danau Toba. Awalnya dengan memberikan minum susu kepada anak-anak sekolah. Namun ada gagasan yang lebih baik yakni dengan menanam daun kelor yang khasiatnya katanya lebih baik dari pada susu. 

Maka tahun 2018 ini group ini sudah mengumpulkan Rp 11.500.000 dan sudah membelikan bibit daun kelor (12.000 biji), yang sedang dibibitkan Marandus Sirait/Taman Eden 100 agar bisa diserahkan kepada masyarakat di sekitar Danau Toba.

Kemudian dengan terjadinya gempa/tsunami di Palu maka group ini juga telah mengumpulkan dana yang tanggal 8 Oktober 2018 sudah diserahkan Rp. 10.000.000 langsung kepada penerima di Palu. Kemudian para alumni terus mengumpulkan dana tahap kedua dan salah seorang alumni SMAN 1 Siantar Narumonda dari Batam tanggal 3 November 2018 telah menyerahkan Rp 4.200.000 kepada masyarakat di Palu.

Mendengar ada kecelakaan yang menimpa dua orang siswa SMAN 1 Siantar Narumonda tanggal 1 November 2018 dan seorang meninggal dunia di tempat kecelakaan, maka alumni dalam wag ini sudah menyerahkan uang duka Rp 1.000.000 melalui Kepala Sekolah kepada keluarga.

Total dana yang sudah dikumpulkan wag ini sejak dibentuk tanggal 5 April 2017 hingga 5 November 2018 ini sudah mencapai Rp 368.043.210 (tiga ratus enam puluh delapan juta empat puluh tiga ribu dua ratus sepuluh rupiah).

Jadi apakah media sosial, khususnya whatsapp itu bermanfaat atau tidak, tergantung penggunanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun