Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Ratna Sarumpaet Tidak Baik untuk Anak-anak

5 Oktober 2018   11:35 Diperbarui: 5 Oktober 2018   16:53 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apapun yang terjadi sekitar kasus yang menyeruak ke media tanggal 2 Oktober 2018 dan disanggah tanggal 3 Oktober 2018 atau sehari kemudian oleh Ratna Sarumpaet sendiri sangat tidak baik untuk negeri ini. Semoga anak-anak Indonesia tidak ada yang mengikuti beritanya dan jangan sampai orang asing menganggap orang Indonesia seperti Ratna Sarumpaet yang berbohong itu. Atau kalau ada pertanyaan dari anak-anak sekolah sebaiknya guru menjelaskan bahwa itu bukan perilaku orang Indonesia. 

Justeru orang tidak percaya lagi kalau sudah terbukti berbohong, seperti pepatah orang Indonesia yang mengatakan Setali pembeli kemenyan, sekupang pembeli ketaya, Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Kalau sudah ketahuan pernah berbohong sekali saja, maka orang tidak akan percaya lagi seumur hidupnya terhadap orang itu.

Para pemimpin Indonesia juga harus berani menyatakan bahwa tindakan seperti itu tidak sesuai dengan sikap luhur bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun