Indonesia baru saja berhasil menyelenggarakan pesta olah raga se Asia (Asian Games 2018 Jakarta Palembang) dengan 37 cabang olah raga (cabor) yang dipertandingkan:Â
Archery, Artistic Gymnastics, Artistic Swimming, Athletics, Badminton, Baseball, Basketball, Beach Volleyball, Bowling, Boxing, Bridge, Canoe, Cycling, Diving, Equestrian, Fencing, Football, Golf, Handball, Hockey, JetSki, Judo, Ju-Jitsu, kabaddi, karate, kurash, modern pentathlon, Paragliding, Pencak Silat, Rhythmic Gymnastics, Roller Skate, rowing, Rugby Sevens, sailing, sambo, Sepaktakraw, Shooting, Skateboard, Softball, Sport Climbing, Squash, Swimming, Table Tennis, Taekwondo, Tennis, Trampoline Gymnastics, Triathlon, Volleyball, Water Polo, Weightlifting, Wrestling, dan Wushu.
Indonesia berada di urutan keempat setelah Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan dengan memperoleh 98 medali (31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu). Ke 31 emas berasal dari 12 cabor yakni: Badminton, Cycling, JetSki, karate, Paragliding, Pencak Silat, Rowing, Sepaktaktraw, Sport Climbing, Taekwondo, Tennis, Weightlifting, dan Wushu.Â
Ke-24 perak berasal dari cabor: Archery, Artistic Gymnastics, Athletics, Badminton, Beach Volleyball, Canoe, JetSki, Paragliding, rowing, Sepaktakraw, Shooting, Skateboard, Sport Climbing, Tennis, Weightlifting, dan Wushu.Â
Ke-43 perunggu berasal dari cabor: Athletics, Archery, Artistic Gymnastics, Badminton, Beach Volleyball, boxing, bridge, Canoe, Cycling, JetSki, karate, kurash, Paragliding, Pencak Silat, Rowing, Sepaktakraw, Shooting, Skateboard, Silat, Rowing, Sport Climbing, Taekwondo, Tennis, Weightlifting, dan Wushu.Â
Dengan demikian ada 25 cabor di mana atlit Indonesia memperoleh medali. Ini merupakan kemajuan luar biasa dibandingkan dengan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan dengan 4 emas, 5 perak dan 11 perunggu atau 20 medali dan berada di urutan ke 17. Bahkan dengan seluruh penampilan Indonesia sejak diadakannya pesta olah raga Asia di New Delhi, India tahun 1951 itu baru kali inilah Indonesia mendapatkan medali sebanyak ini.
33 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo tanggal 24 Juli-9 Agustus 2020: Aquatics, Archery, Athletics, Badminton, Baseball/Softball, Basketball, Boxing, Canoe, Cycling, Equestrian, Fencing, Football, Golf, Gymnastics, Handball, Hockey, Judo, Karate, Modern Pentathlon, Rowing, Rugby, Sailing, Shooting, Skateboarding, Sport Climbing, Surfing, Table Tennis, Taekwondo, Tennis, Triathlon, Volleyball, Weightlifting, Wrestling.
Dari 24 cabor di mana Indonesia mendapatkan medali di Asian Games 2018 Jakarta Palembang itu terdapat 12 cabor yang akan dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 nanti yakni Archery, Athletics, Badminton, Canoe, Cycling, Karate, Rowing, Skateboarding, Sport Climbing, Taekwondo, Tennis, dan Weightlifting.
Dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, Indonesia dengan 28 atlit akhirnya mendapatkan satu emas dan 2 perak atau 3 medali di dua cabor yakni bulutangkis ganda campuran melalaui Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad, dan dua medali perak di angkat besi melalui Sri Wahyuni Agustiani, dan Irawan.
Dengan demikian setidaknya Indonesia dapat memusatkan diri pada 12 cabor yang akan dipertandingkan di Olimpade Tokyo 2020 nanti ditambah lagi di mana kemungkinan Indonesia dapat meraih medali.Â
Melihat prestasi Indonesia di Asian Games 2018 ini terdapat harapan besar bahwa Indonesia dapat memperbaiki posisinya di Olimpiade Tokyo nanti. Dari segi jarak dan biayapun tentunya sangat mendukung Indonesia. Untuk cabor Sport Climbing yang akan dipertandingkan dalam Olimpiade 2020 Indonesia punya harapan karena mendapatkan tiga medali emas, dua perak dan satu perunggu di Asian Games 2018 ini.Â
Untuk cabor badminton yang juga akan dipertandingkan dalam Olimpiade 2020 Indonesia punya harapan karena mendapatkan dua medali emas, dua perak dan empat perunggu di Asian Games 2018 ini.Â
Di cabor karate Indonesia mendapatkan satu medali emas dan 3 perunggu. Di cabor weightlifting satu emas, satu perak dan satu perunggu. Di cabang atletik Indonesia juga berhasil mendapatkan dua medali perak dan satu perunggu. Ini juga menunjukkan bahwa tidak mustahil atlit Indonesia berkiprah dalam Olimpiade 2020 nanti jika semuanya berlatih dengan sungguh-sungguh.Â
Pelari cepat Usain Bolt dari Jamaika misalnya sebelum menorehkan rekor dunia 100 meter sering berlatih dengan sederhana yakni dia minta temannya menarik tali yang ditempelkan di dadanya sehingga ketika dia berlari tanpa beban itu akan melesat seperti peluru. Jadi tidak harus dengan fasilitas yang serba mewah sesungguhnya.
Semoga keberhasilan di Asian Games 2018 ini menumbuhkan semangat juang seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih maju lagi di kancah dunia, khususnya di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H