Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hutang antara Sri Mulyani dan Zulkifli

28 Agustus 2018   08:51 Diperbarui: 28 Agustus 2018   11:35 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutang Singapura

Hutang Singapura dengan 5,5 juta penduduknya per tanggal 3 Agustus 2016 sekitar S$ 395.357.179.082 sehingga hutang rakyatnya S$71.884 atau Rp. 710 juta atau sekitar 60 kali hutang orang Indonesia.

Selama ini orang Indonesia hanya tercengang dengan kemajuan Singapura. tapi itu sebenarnya dibangun dengan hutang. Asal tidak dikorupsi seperti dalam kasus KTP elektronik sebenarnya tidak masalah kalaupun berhutang.

Hutang Malaysia

Malaysia dengan 31 juta penduduknya mempunyai hutang RM. 614.747.505.716 atau setiap orang Malaysia berhutang RM 19.830 atau Rp. 64,35 juta atau sekitar 5 kali hutang orang Indonesia.

Hutang Thailand

Thailand dengan 69 juta penduduknya 4.813.604.402.180 baht atau setiap orang Thailand berhutang 69.762,38 baht atau sekitar Rp. 262,58 juta atau 20 kali hutang orang Indonesia.

Hutang Indonesia

Seandainya Pemerintah Indonesia menambah hutang untuk membangun Indonesia, hal itu bisa saja dilakukan seperti yang dilakukan oleh banyak negara maju.

Namun dengan kenyataan yang relatif baik di mana Indonesia sudah menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor 15 dengan sekitar 250 juta penduduknya namun hutangnya hanya sekitar 25 persen dari GDPnya, maka Pemerintah sebaiknya tetap memanfaatkan dana yang ada saja tanpa menambah hutang karena pembayaran bunga hutang Indonesia saja sudah cukup besar.

Menurut Bank Indonesia hutang luar negeri jangka pendek menurun, sementara utang luar negeri jangka panjang meningkat. Bank Indonesia memandang perkembangan hutang luar negeri pada triwulan I 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Hutang luar negeri dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun